Ternyata Menghisap Jempol Ketika Bayi Berpengaruh Dengan Bentuk Wajah Saat Dewasa - Dental ID
Dental ID
Home Perawatan Gigi Ternyata Menghisap Jempol Ketika Bayi Berpengaruh Dengan Bentuk Wajah Saat Dewasa

Ternyata Menghisap Jempol Ketika Bayi Berpengaruh Dengan Bentuk Wajah Saat Dewasa

hisap-gigi

Orang tua yang memiliki anak batita atau balita sering kali bertanya-tanya apakah kebiasaan menghisap jari adalah hal yang normal pada anak, dan terkadang bingung bagaimana cara menghentikannya, atau dibiarkan saja hingga berhenti dengan sendirinya seiring anak beranjak besar.

Anak menghisap suatu benda tertentu karena gerakan menghisap adalah salah satu refleks alami bayi. Saat ia bertambah usia, si anak mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan tersendiri saat ia menghisap sesuatu, bisa jempol, jari, lengan, bibir, dot, atau benda lain. Efek menenangkan ini cukup dahsyat rupanya, hingga banyak bayi yang terbiasa menghisap jari terlebih dulu untuk bisa terlelap. Anak juga menghisap untuk mencari kenyamanan saat ia sedang lapar, rewel, takut, atau bosan. Sedikit demi sedikit, kebiasaan menghisap ini akan ditinggalkan oleh si anak, dan umumnya sudah berhenti sama sekali saat anak berusia lebih dari 3 tahun.

Apa masalah yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap jempol ini?

Menghisap jempol adalah salah satu dari kebiasaan anak yang dapat menyebabkan maloklusi (gigi dan rahang dalam posisi yang tidak normal), kalau hal ini dibiarkan terus hingga anak melewati masa batita. Gigi anak dapat menjadi maju, atau dapat terjadi juga open bite yaitu saat rahang dikatupkan gigi belakang atas dan bawah sudah berkontak namun gigi depan atas dan bawah tetap terbuka.

hisap-gigi-2

Bahkan terkadang hingga menyebabkan perubahan bentuk langit-langit mulut karena tekanan jempol di daerah tersebut.

Rahang normal idealnya berbentuk U, lebar, dan tidak terlalu dalam, seperti pada gambar di bawah ini yang atas. Bentuk rahang seperti ini didapati pada orang dewasa yang saat kanak-kanak diberi ASI.

Sebaliknya, rahang berbentuk V, sempit, dan dalam seperti pada gambar di bawah ini yang bawah umumnya didapat pada orang dewasa yang dulunya diberi susu botol atau terbiasa menghisap jempol.

Baca  Ini Lho 4 Makanan Yang WAJIB Kamu Hindari Saat Menggunakan Behel/ Kawat Gigi

hisap-gigi-1

Kondisi ini juga mencetuskan masalah bicara pada anak, misalnya anak tidak dapat mengucapkan huruf T dan D dengan benar, atau menjulurkan lidah keluar saat bicara atau mengucapkan huruf tertentu.

Umumnya maloklusi tersebut dapat baik dengan sendirinya, bila anak menghentikan kebiasaannya menghisap jari. Namun bila kebiasaan ini berlanjut lebih lama, maka besar kemungkinan di kemudian hari akan diperlukan perawatan orthodontik untuk memperbaiki masalah gigi yang ada.

Kapan kebiasaan menghisap jari mulai menimbulkan masalah?

Anak yang masih memiliki kebiasaan menghisap jari setelah ia berumur 4 tahun dengan intensitas atau frekuensi tinggi cukup beresiko tinggi untuk mengalami masalah gigi atau masalah bicara saat ia dewasa. Ada tiga hal yang paling menentukan tingkat keparahan masalah gigi dan mulut yang ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap jari ini, yaitu intensitas, frekuensi dan durasi penghisapan. Tekanan dan posisi jari saat menghisap juga turut mempengaruhi. Menghisap dot juga dapat memberi efek yang sama seperti menghisap jempol, namun sering kali kebiasaan menghisap dot lebih mudah untuk dihentikan.

Anak yang terbiasa menghisap jempol atau menghisap dot umumnya lebih besar kemungkinan untuk memiliki wajah yang kurang proporsional saat remaja hingga dewasa, dibandingkan dengan anak yang diberi ASI dalam periode waktu yang cukup lama dan tidak pernah memiliki kebiasaan menghisap jari atau dot.

BACA JUGA :

WADUH….TERNYATA ORANG TUA JUGA PUNYA ANDIL KERUSAKAN GIGI ANAK

image from http://www.merries.co.id
image from http://www.merries.co.id

Terus bagaimana menghentikan kebiasaan menghisap jempol?

Berikut beberapa saran dari dr. Robert Anderson (seorang dokter anak asal Iowa Kanada) yang bisa  diterapkan.

1. Batasi waktu anak untuk menghisap jarinya, contohnya saja hanya boleh menghisap jempol di dalam kamarnya atau ketika di rumah dan menjelang tidur saja. Selebihnya larang anak untuk melakukan hal ini

Baca  Apakah Bayi Akan Demam Saat Tumbuh Gigi? & 9 Solusi Saat Bayi Demam Karena Tumbuh Gigi

2. Jangan pernah menjadikan kebiasaan ini sebagai bahan pertengkaran. Jika memang anak susah melepas kebiasaan ini, puji mereka ketika dia sedang tidak menghisap jempol. Contohnya orang tua bisa bilang bahwa dia sangat pintar ketika dia tidak menghisap jempolnya.

3. Biasakan untuk berkomunikasi tentang kebiasaanya ini. Katakan kepada buah hati bahwa anda sebagai ibu atau ayah akan membantunya untuk menghentikan kebiasaannya tersebut dan akan ada hadiah jika dia tidak melakukan kebiasaan tersebut selama satu hari, minggu dan bulan dengan hadiah yang berbeda.

4. Ingatkan anak bahwa kebiasaan menghisap jempol tersebut akan membuatnya terlihat tidak sopan dan jangan ragu untuk mengingatkannya ketika dia tidak sadar mengemut jempolnya. Tentunya lakukan ini dengan bahasa yang halus dan enak untuk didengar.

5. Cobalah untuk melakukan cara-cara kreatif untuk membuat anak paham kalau sekarang mereka sudah besar dan anak yang sudah besar tidak pantas menghisap jempolnya. Katakan juga bahwa Superman (Atau siapapun Idolanya) tidak pernah menghisap jempolnya.

 

6. Jangan pernah memarahi atau menegur anak Anda untuk mengisap ibu jari. Hal ini hanya akan meningkatkan tingkat stress dan dengan demikian membuat anak lebih ngotot dalam melanjutkan dengan kebiasaan.

 

7. Perlahan mengajarkan anak Anda fakta-fakta tentang menghisap ibu jari dan dampak jangka panjang yang bisa merugikan. Pada saat yang sama, belajar untuk mengendalikan emosi Anda ketika Anda menemukan anak Anda tidak memperhatikan atau mengikuti instruksi Anda. Ini adalah prosedur waktu yang diperlukan.

 

8. Cobalah untuk mencari tahu penyebab sebenarnya mengapa anak Anda stress. Setelah Anda menghilangkan faktor-faktor tersebut, setengah dari proses sudah dilakukan. Jika anak sudah memahami bahwa dia akan merasa aman secara emosional tanpa mengisap ibu jarinya, dia akan cenderung berhenti dengan sendirinya.

Baca  Bawa Istrimu Ke Dokter Gigi Sebelum Merencanakan Kehamilan

 

9. Pengalihan metode adalah cara lain yang baik yang dapat Anda coba. Saat anak Anda menempatkan ibu jarinya ke dalam mulutnya, memberinya mainan favoritnya atau hanya menyanyikan sebuah lagu.

Jika trik di atas gagal, bertemu seorang dokter gigi di waktu yang masih dini. Ada prosthesis yang bisa dilepas dan tetap yang akan membantu anak untuk berhenti kebiasaan. Misalnya, topi penutup ibu jari adalah alat plastik yang harus ditempatkan pada ibu jari anak. Setiap kali ibu jari dimasukkan ke dalam mulut, anak akan menyedot tutup plastik yang tidak akan memberikan perasaan yang sama seperti ibu jarinya. Anak juga mungkin perlu beberapa kali konseling.

ARTIKEL POPULER MINGGU INI :

Terima kasih :

https://www.klikdokter.com

http://www.merries.co.id

http://www.dentalindo.org

Iklan dipersembahkan oleh Google
(Visited 528 times, 1 visits today)

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ad