AWAS. Sariawan Bisa Jadi Tanda HIV. Perhatikan Ciri Dan 3 Perbedaannya
Kemaren Dental ID sudah membahas sedikit tentang sariawan yang ternyata sariawan itu bukan dari kekurangan vitamin C lho. Sesuatu yang menjadi salah kaprah di masyarakat.
Artikel lengkapnya bisa dibaca disini Bukan Karena Kekurangan Vitamin C. Inilah 9 Penyebab Sariawan
Nah selain tentang vitamin C, ternyata sariawan juga menjadi tanda awal penyakit HIV. Kok bisa?
Yuk disimak selengkapnya.
Pengertian HIV
HIV adalah penyakit infeksi virus mematikan yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi dan penyakit lain. Gejala yang hadir akibat HIV cukup beragam, seperti demam, keringat malam, pembesaran kelenjar, diare, badan lemas, kelelahan, penurunan berat badan, dan lainnya.
Tanpa pengobatan, gejala-gejala tersebut akan terus berkembang dan bertambah parah seiring waktu. Infeksi virus HIV yang parah akan masuk ke tahap lanjutan, yang disebut AIDS.
Berangkat dari alasan tersebut, deteksi dini penyakit HIV adalah tindakan yang sebaiknya dilakukan. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan memperhatikan ciri-ciri HIV pada lidah dan mulut.
Ciri-ciri lidah dan mulut pada penderita HIV
Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 40-50% penderita HIV/AIDS memiliki infeksi mulut yang dapat menyebabkan komplikasi. Mengutip dari web https://spiritia.or.id, berikut ini ciri-ciri lidah dan rongga mulut pada penderita HIV, yaitu:
1. Leukoplakia
Leukoplakia (oral hairy leukoplakia) disebabkan oleh virus Epstein-Barr. Tipe ini banyak terjadi pada orang-orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Ciri-cirinya adalah bercak-bercak putih di lidah yang tampak bergelombang dan seperti rambut. Bercak-bercak pada leukoplakia berambut sulit untuk dihapus. Selain itu, penderita kadang merasakan ketidaknyamanan dan perubahan dalam sensasi indera pengecap.
2. Herpes Mulut
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Infeksi ini biasanya muncul pada bagian bibir, gusi, lidah dan bagian dalam pipi. Kondisi ini menyebabkan munculnya luka merah melepuh, bergerombol, dan menyakitkan. Setiap orang sebenarnya bisa mengalami kondisi ini. Namun jika terjadi pada penderita HIV, biasanya keluhan akan dirasakan lebih parah dan berlangsung lama.
3. Kutil Mulut
Tak hanya menyerang bagian genital, kutil juga dapat muncul di mulut. Penyebab kutil mulut adalah infeksi Human papilloma virus (HPV).
Kutil mulut tidak menimbulkan nyeri dan dapat terlihat seperti tonjolan kembang kol. Keluhan ini bisa muncul di dalam atau sekitar mulut. Kebanyakan kutil yang muncul berwarna putih, tapi bisa juga abu-abu atau merah muda.
4. Kandidiasis Mulut
Kandidiasis mulut atau juga dikenal dengan sariawan adalah infeksi jamur pada mulut. Sariawan pada mulut atau lidah penderita HIV bisa terlihat seperti luka putih kekuningan yang menyebabkan nyeri. Lukanya pun sensitif dan dapat berdarah ketika disentuh.
5. Sariawan (Canker Sore)
Sebenarnya sariawan bukan tanda awal atau gejala HIV. Namun sekitar 80 hingga 90% orang HIV akan mengalami sariawan di mulut atau tenggorokan.
Secara medis, sariawan di mulut dikenal sebagai kandidiasis orofaringeal lantaran sariawan adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur genus Candida. Canker sore atau sariawan bisa terasa sangat nyeri, berwarna merah, ditutupi dengan selaput abu-abu atau kekuningan dan bisa muncul di pipi bagian dalam, bibir, amandel, atau lidah.
6. Mulut Kering
Air liur berguna untuk melindungi gigi dan gusi dari plak ataupun infeksi. Pada penderita HIV, kelenjar air liurnya gampang membengkak sehingga menyebabkan produksi air liur menurun dan menyebabkan mulut kering.
7. Gangguan pada Gusi
Bagian gusi penderita HIV juga dapat mengalami pembengkakan dan nyeri. Kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya infeksi di bagian tubuh lain. Selain bengkak, gusi juga akan tampak memerah, mudah berdarah, nyeri saat mengunyah, dan bisa menyebabkan gigi copot.
8. Kaposi’s Sarcoma
Kaposi’s sarcoma adalah salah satu jenis kanker yang menyebabkan benjolan biru atau keunguan yang tumbuh dari bawah kulit pada bagian atas dalam mulut, gusi, dan juga lidah.
Penderita HIV lebih rentan terkena jenis kanker ini daripada orang kebanyakan. Untuk menangani sekaligus mencegah infeksi mulut yang berkaitan dengan HIV/AIDS, Anda harus rutin melakukan pemeriksaan gigi dan mulut di dokter.
9. Necrotizing Ulcerative Gingivitis
Infeksi yang menyebabkan gusi terasa nyeri, mudah berdarah, menghasilkan ludah berlebih, dan menimbulkan bau mulut
10. Non-Hodgkin Lymphoma
Keganasan dengan gejala berupa gigi nyeri, gigi goyang, bengkak, dan sariawan
11. Linear Gingival Erythema
Gusi merah dan meradang
12. Necrotizing Ulcerative Periodontitis
Tahap lanjutan necrotizing ulcerative gingivitis yang memengaruhi jaringan gusi dan tulang. Kondisi ini menimbulkan nyeri hebat maupun gejala sistemik seperti demam
Biasanya, dokter gigi dapat membantu mendeteksi masalah sedini mungkin sehingga mencegah perburukan. Jika Anda merasa memiliki ciri lidah penderita HIV seperti yang telah disebutkan, segerakan untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter.
Ciri-ciri Sariawan HIV
Candida hidup di mulut kebanyakan orang tanpa menimbulkan gejala apapun. Akan tetapi, bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah, jamur dapat menyebar lebih cepat daripada yang dapat dilawan oleh sistem kekebalan tubuh.
Orang dengan sistem kekebalan yang tertekan, seperti orang yang hidup dengan HIV, orang yang menjalani radiasi atau kemoterapi, bayi, dan orang dewasa yang lebih tua kemungkinan besar terkena sariawan karena sistem kekebalan mereka kurang mampu mengendalikan jamur.
Sariawan HIV terjadi karena karena virus melemahkan sistem kekebalan tubuh orang dengan HIV.
Melansir Healthline, dalam sebuah studi tahun 2016 yang memeriksa lebih dari 60.000 orang di Amerika Serikat dan Kanada dengan HIV dari tahun 2000 hingga 2010, para peneliti menemukan bahwa 9% orang mengalami setidaknya satu sariawan mulut.
Berikut adalah gejala-gejala lain sariawan HIV seperti dilansir dari https://enesis.com/, Healthline dan US Departement of Veteran Affairs.
1. Bentuk Luka Lebih Dalam
Umumnya, sariawan muncul di area mukosa dalam mulut seperti bibir, pipi bagian dalam, amandel, gusi dan memiliki bentuk yang khas.
Dilihat dari bentuknya, sariawan berbentuk bundar kecil, di mana pusatnya berwarna putih atau kekuningan dan merah di bagian pinggirannya.
Namun, sariawan HIV biasanya memiliki luka lebih dalam jika dibandingkan dengan luka sariawan biasanya. Terkadang sariwan pada penderita HIV terdapat pada lidah.
2. Rentan Berdarah di Sekitar Sariawan
Pada dasarnya, salah satu tanda awal dari HIV adalah gusi mudah berdarah, hal ini dapat terjadi karena adanya infeksi.
Hal yang sama juga terjadi ketika pengidap HIV mengalami sariawan. Luka di sekitar sariawan rentan berdarah.
3. Mulut Terasa Kering dan Terbakar
Infeksi HIV dapat mengurangi produksi ludah karena kelenjar saliva yang membengkak.
Oleh karena itu, penderita akan mengalami mulut terasa kering, nyeri, dan terbakar yang mungkin terjadi bersamaan dengan adanya sariawan di dalam mulut.
4. Mengalami Kesulitan saat Menelan
Sejalan dengan penjelasan poin sebelumnya, membengkaknya kelenjar ludah membuat produksi saliva di dalam mulut berkurang.
Hal ini juga memberikan dampak pada penderita HIV sehingga susah menelan.
5. Hilangnya Kemampuan Indra Perasa
Selanjutnya, penderita yang mengalami sariawan HIV juga dapat ditandai dengan hilangnya kemampuan indera perasa.
Ciri ini umum terjadi pada orang yang mengidap HIV bersamaan dengan gejala-gejala lain yang dapat ditimbulkan.
6. Mulut kering
7. Sudut mulut pecah-pecah
8. Rasa tidak enak di mulut
9. Bercak putih di lidah
10. Area merah halus di bagian belakang lidah
11. Daerah yang menyakitkan di mulut
12. Perubahan rasa
13. Kepekaan terhadap makanan pedas
14. Nafsu makan menurun.
Perbedaan sariawan HIV dengan sariawan biasa
Gejala sariawan sering menunjukkan perbaikan dalam 2 sampai 3 hari setelah diobati dengan obat antijamur dan biasanya infeksi akan hilang sepenuhnya dalam waktu kurang dari 2 minggu.
Melansir Medical News Today, sebuah studi baru menyelidiki peran bakteri dan jamur di mulut manusia. Para peneliti dari Case Western Reserve University di Cleveland, OH, menerbitkan temuan mereka dalam jurnal PLOS Pathogens.
Dalam studi baru ini, para peneliti membandingkan bakteri dan jamur yang ada di mulut orang yang HIV-positif dengan bakteri dan jamur yang ada di mulut orang sehat. Para peneliti menggunakan sekuensing gen throughput tinggi untuk membuat katalog bakteri dan jamur yang ada.
Intinya, tidak ada perbedaan antara sariawan yang terjadi pada orang dengan HIV dan orang tanpa HIV.
Yang membedakan dari sisi berikut :
1. Waktu Penyembuhan
Biasanya, sariawan biasa akan sembuh dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 7 hingga 14 hari.
Namun, sariawan pada pengidap HIV dapat dikatakan susah sembuh dan membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama karena sistem imunitas tubuh pada penderita HIV menurun.
2. Gejala Awal yang Dirasakan
Gejala umum yang dapat ditimbulkan oleh sariawan biasanya berupa rasa perih, dan tidak nyaman di dalam mulut.
Berbeda dengan sariawan biasa, sariawan HIV akan merasakan beberapa gejala yang sakit dan lebih buruk seperti:
- Sudut bibir pecah-pecah
- Turunnya nafsu makan
- Mulut terasa sakit dan terbakar
- Adanya bercak putih di lidah
- Penurunan berat badan
3. Bentuk Luka
Kemudian dilihat dari bentuk lukanya, sariawan HIV berbentuk lebih lebar dan dalam jika dibandingkan dengan sariawan biasa.
Dengan mengetahui ketiga hal di atas diharapkan penanganannya bisa lebih tepat.