Table of contents:
[Hide]
[Show]
Jika kita memperhatikan memang ada banyak sekali problem yang ada pada gigi anak. Salah satunya adalah gigi hitam pada anak.
Baca : Ulkus Dekubitus Pada Gigi Anak
Nah kali ini Dental ID akan membahas terkait gigi hitam pada anak agar kita mengetahui apa penyebabnya dan apa solusinya.
Apa Itu Gigi Hitam pada anak?
Gigi susu adalah kumpulan gigi yang dimiliki bayi dan anak-anak mulai usia 6 bulan hingga 4 tahun. Gigi susu yang berjumlah 20 buah akan mulai tanggal satu per satu dan digantikan gigi permanen seiring mereka beranjak dewasa.
Namun sebelum memasuki masa itu, banyak anak dihadapkan dengan masalah terkait gigi susu, salah satunya gigi anak berubah warna menjadi hitam.
Gigi hitam keropos berawal dari gigi yang berlubang. Gigi berlubang pada anak sendiri, ada yang bersifat akut dan berlangsung cepat hingga melibatkan pulpa (saraf gigi). Sehingga ketika gigi berlubang telah mencapai pulpa, kematian saraf terjadi, menyebabkan gigi mati dan warna gigi menggelap, lambat laun gigi yang telah mati tersebut akan semakin keropos.
Selain itu, proses gigi berlubang anak ada yang bersifat kronis, yang juga dapat menimbulkan penampakan gigi yang berwarna hitam. Pada gigi berlubang kronis, tampakan gigi yang hitam dikarenakan lapisan dentin gigi yang terinfeksi.
Memiliki tampakan warna kecoklatan gelap hingga hitam, namun perkembangan lubang gigi kronis yang ditimbulkan lebih lambat jika dibandingkan dengan lubang gigi akut, tetapi kondisi tersebut juga tidak dapat diabaikan.
Penyebab Gigi Hitam pada Anak
Ada beberapa penyebab mengapa gigi hitam terjadi pada anak yaitu :
1. Kurang Menjaga Kebersihan Gigi
Salah satu penyebab gigi hitam pada anak adalah tidak menyikat gigi secara rutin setiap harinya. Saat sisa-sisa makanan yang menempel di gigi dibiarkan, ini dapat menjadi tempat kuman untuk berkembang. Jika terus dibiarkan, kuman tersebut dapat membentuk plak dan akhirnya membuat gigi menghitam.
Biasakan anak untuk menjaga kebersihan giginya dengan baik, yaitu dengan mengajarkan anak menyikat gigi rutin dua kali sehari pada pagi dan malam hari. Bila masih bayi, Anda bisa menyikat gigi si kecil dengan menggunakan kain kasa atau lap basah.
2. Terlalu Banyak Makan dan Minum Manis
Anak-anak umumnya sangat suka mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti permen, kue, cokelat, sereal, roti, es krim, susu, dan jus buah. Tanpa sadar, sisa-sisa makanan tersebut bisa menempel pada gigi anak.
Kombinasi jarang menyikat gigi dan terlalu banyak konsumsi makanan atau minuman manis juga dapat menyebabkan penghitaman pada gigi.
Bakteri yang hidup di mulut dapat mengubah makanan menjadi asam. Kombinasi antara bakteri, makanan, asam, serta air liur dapat menghasilkan plak pada gigi. Pada akhirnya asam tersebut menghancurkan email gigi dan membuat gigi berlubang atau juga menghitam.
3. Terbiasa Menyusu Menggunakan Botol
Beberapa orang tua memiliki kebiasaan membiarkan anaknya menyusu dengan botol atau sippy cup sampai tertidur. Padahal kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan kerusakan gigi pada bayi dan anak kecil yang dikenal sebagai karies botol atau gigi gigis.
Gigi gigis terjadi saat kandungan gula dalam susu menempel pada permukaan gigi anak. Gula yang menempel dalam waktu lama dapat memicu perkembangan bakteri jahat di dalam mulut, yang salah satunya dapat menyebabkan gigi berlubang hingga membusuk.
4. Cedera pada Gigi
Cedera pada bagian gigi dan gusi juga dapat mengubah warna gigi si kecil. Misalnya saja ketika mereka bermain dan terjatuh sehingga menyebabkan gusi berdarah. Jika darahnya tidak keluar, maka darah akan menggumpal di dalam gusi dan akhirnya memengaruhi warna gusi dan gigi.
Gigi dapat berubah warna menjadi biru hingga kehitaman. Kondisi ini umumnya akan hilang setelah beberapa waktu. Namun apabila Anda khawatir dengan kondisi si kecil, sebaiknya segera bawa ke dokter gigi.
5. Konsumsi Obat Tertentu
Ada beberapa obat yang memiliki efek samping menghilangkan atau mengurangi kadar enamel gigi. Enamel adalah lapisan struktur gigi paling luar yang bersifat keras dan berfungsi untuk melindungi lapisan gigi yang lebih dalam.
Enamel gigi yang semakin berkurang akibat konsumsi obat-obatan tertentu akan memengaruhi kesehatan gigi termasuk warna putih cemerlangnya.
Jika si kecil diberikan obat tertentu oleh dokter, pastikan bahwa Anda telah mengetahui segala efek samping yang mungkin akan terjadi. Bila timbul gangguan pada gigi dan mulut, segera konsultasi dan periksakan si kecil ke dokter.
6. Bawaan genetik
Hal lain yang paling mungkin menyebabkan gigi anak hitam adalah faktor bawaan genetik. Kondisi ini memang jarang diketahui, namun bukan tidak mungkin terjadi.
Beberapa gen tertentu diketahui dapat membuat warna gigi seseorang menjadi lebih hitam, meskipun orang tersebut rutin menjaga kesehatan mulut dan gigi sesuai anjuran.
Umumnya orang yang memiliki genetik ini akan memiliki gigi berwarna kebiruan, keabu-abuan, hingga kehitaman. Kondisi ini dapat terjadi pada gigi susu maupun gigi permanen saat anak sudah beranjak dewasa.
Untuk mengetahui penyebab pasti dari gigi hitam anak, sebaiknya Anda segera periksakan ke dokter gigi untuk memastikannya.
Bagaimana Cara Mengatasi Gigi Hitam Pada Anak?
Untuk mengobati masalah gigi hitam pada anak, Anda harus segera membawa anak ke dokter gigi. Dokter gigi akan melakukan perawatan gigi sesuai dengan gejala, umur, dan kondisi kesehatan anak secara keseluruhan.
Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, sebagian kasus gigi hitam pada anak diobati melalui prosedur penambalan gigi. Dokter terlebih dulu akan menghilangkan bagian yang hitam dan rusak pada gigi anak.
Kemudian dokter akan menambal dengan bahan seperti amalgam atau resin agar kondisinya kembali seperti semula. Proses ini biasanya hanya cukup sekali kunjungan saja.
Sementara pada kasus kerusakan gigi anak yang ringan, dokter akan merekomendasikan orang tua untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula pada anak.
Selain itu, dokter juga akan menganjurkan perawatan gigi harian yakni dengan menyikat gigi anak rutin dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluoride.
Bagaimana cara mencegah gigi hitam pada anak?
Untuk mencegah kerusakan gigi anak seperti gigi hitam, ada berbagai langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan, di antaranya:
- Lakukan perawatan gigi dan mulut sejak dini, yakni saat gigi bayi pertama kali muncul pada usia 6 bulan. Cukup menyikat gigi bayi dengan kain kasa atau lap basah setelah menyusui. Selain itu, sebagai orang tua, juga dapat memberikan contoh yang baik kepada anak, dengan mengajak anak untuk sikat gigi bersama sesuai jadwal, yaitu sesudah sarapan dan sebelum tidur.
- Ajarkan anak mengenai pentingnya merawat kesehatan mulut dan gigi sejak dini, yakni dengan menyikat gigi rutin dengan teknik yang benar, flossing, dan menggunakan obat kumur.
- Pada batita, ajarkan untuk mulai minum susu dengan gelas, karena kebiasaan konsumsi susu dengan botol, meningkatkan risiko timbulnya gigi berlubang, akibat sisa susu yang tertinggal di gigi depan pada penggunaan botol susu.
- Hindari penggunaan botol atau sippy cup untuk menyusu sebelum tidur. Kandungan gula pada susu formula dapat menimbulkan kerusakan gigi pada bayi dan anak.
- Biasakan pada bayi dan batita, pemberian susu dilakukan saat siang hari, hindari pemberian susu sebelum tidur.
- Bagi anak yang gemar makan makanan manis, jangan lupa selalu rajin sikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dengan ukuran pasta gigi sebesar biji jagung. Sikat gigi dilakukan saat setelah sarapan dan terutama sebelum tidur, agar sisa makanan tidak menempel di gigi. Selain itu setelah makan aau minum manis, segera bilas rongga mulut anak dengan air putih, agar makanan manis mudah dibersihkan dan tidak menempel di permukaan gigi.
- Orang tua juga dapat membatasi konsumsi makanan manis pada anak, dengan hanya memberikannya pada jam-jam tertentu, dan juga membatasi banyaknya makanan manis yang diberikan pada jam yang telah ditentukan. Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan gigi anak, setelah mengonsumsi makanan manis.
- Hindari makanan manis yang lengket seperti karamel, karena makanan lengket tersebut sulit dibersihkan karena sifatnya yang mudah menempel di permukaan gigi, dan jika tidak dibersihkan tuntas, dapat memicu timbulnya gigi berlubang.
- Pastikan anak mendapatkan asupan makanan bernutrisi dan hindari makanan yang tinggi kandungan gula, seperti permen, kue, biskuit, dan sebagainya.
- Imbangi pola makan anak, dengan makanan yang termasuk dalam kelompok makanan ‘kariogenik rendah’ (risiko rendah menyebabkan gigi berlubang), seperti makanan yang mengandung protein tinggi, buah-buahan untuk memacu pembersihan di rongga mulut, makanan yang mengandung mineral.
- Ajarkan anak sejak dini, untuk rajin minum air putih, karena konsumsi air putih dapat meningkatkan self cleansing pada rongga mulut, sehingga bakteri dan sisa makanan tidak mudah menempel di permukaan gigi.
- Sejak dini, anak dapat diperkenalkan untuk diperiksa oleh dokter gigi, agar selain dapat terbiasa dengan suasana klinik, namun juga dapat mendeteksi dini masalah yang mulai timbul pada rongga mulutnya.
- Periksa gigi anak ke dokter sejak gigi pertama kali muncul dan lakukan rutin tiap enam bulan sekali.
Sumber :
1. https://www.halodoc.com/
2. https://hellosehat.com/
3. https://klinikjoydental.com/
(Visited 79 times, 2 visits today)