
Setelah kemaren Dental ID merangkum tentang Cara Mengatasi Gigi Hitam Pada Anak Dan 12 Cara Untuk Mencegahnya, kali ini kami akan merangkum tentang gigi gigis atau gigi keropos pada anak.
Gigi gigis ini merupakan salah satu problem yang sering sekali dijumpai dan dirasakan oleh anak-anak dan kita sebagai orang tua sebaiknya mengetahui lebih dalam tentang gigi gigis ini agar jika anak kita mengalami gigis kita bisa merawatnya dan sebaiknya memang kita bisa mencegah anak dari gigi gigis.
Yuk silahkan dibaca
Apa yang dimaksud gigi gigis atau keropos pada anak?
Gigi anak keropos atau sering disebut “Gigis” atau “Reges” dalam bahasa Jawa, adalah masalah umum yang sering terjadi pada anak-anak, mulai dari usia 1 tahun ke atas. Jika tidak diatasi, gigi yang keropos bisa berubah menjadi kuning dan menyebabkan rasa sakit serta nyeri bagi anak.
Mengutip dari website https://hellosehat.com/, Gigi gigis adalah jenis kerusakan gigi pada bayi dan anak kecil karena kebiasaan menyusu sambil tidur. Gigi anak yang rusak karena gigis disebut juga sebagai karies botol.
Kebiasaan menyusu sambil tidur dapat menyebabkan gula yang terkandung dalam susu menempel pada permukaan gigi anak. Gula dapat menempel pada gigi anak dalam waktu lama sehingga kemudian memicu pertumbuhan bakteri jahat di dalam mulut.
Bakteri-bakteri tersebut berkembang biak dan mengubah gula menjadi asam. Produksi asam inilah yang mengikis permukaan gigi (enamel) sampai menyebabkan gigi berlubang.
Lubang yang semula kecil dapat menyebar dan semakin besar hingga akhirnya membuat gigi anak rusak dan membusuk.
Bila dibiarkan terus, gigi anak bisa rusak parah. Anak pun lebih rentan mengalami sakit gigi yang hebat di kemudian hari.
Apa Penyebab gigi anak gigis atau keropos?
Penyebab gigi keropos pada anak adalah karies gigi, yaitu bercak putih atau coklat pada gigi. Proses karies gigi ini bahkan bisa dimulai sejak gigi pertama anak tumbuh, terutama jika anak kita tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Selain itu, ada beberapa kebiasaan lain yang tanpa disadari bisa menyebabkan gigi anak keropos, seperti:
1. Konsumsi Makanan Manis
Makanan yang mengandung banyak gula biasanya disukai anak-anak, tapi sayangnya, bisa menjadi pemicu gigi keropos.
Kombinasi makanan, bakteri, dan air liur bisa membentuk plak yang merusak gigi anak mulai dari usia 1 tahun. Jadi, jika anak kita doyan makanan manis, kita sebagai orang tua perlu membatasinya agar risiko gigi keropos lebih rendah.
2. Jarang Menggosok Gigi
Kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari sangat penting untuk ditanamkan sejak dini. Anak-anak yang tidak terbiasa sikat gigi sebelum tidur bisa lebih berisiko mengalami karies gigi.
Pada saat beristirahat, produksi air liur yang membersihkan mulut tidak berjalan dengan baik, sehingga sisa makanan menempel dan menyebabkan gigi kuning dan keropos pada anak. Untuk mencegah hal ini, anak kita bisa diajarkan untuk sikat gigi dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur.
3. Konsumsi Makanan Asam
Buah-buahan seperti lemon, stroberi, dan jeruk nipis memang sehat, tapi jika dikonsumsi berlebihan, bisa merusak gigi. Anak mulai usia 2 tahun yang mengalami gigi keropos mungkin karena makanan asam tersebut. sehingga harus diimbangi dengan minum air putih.
4. Minum Susu dengan Botol Sebelum Tidur
Kebiasaan memberikan susu dalam botol sebelum tidur bisa menyebabkan gigi keropos pada anak. Gula dalam susu akan tertinggal dan berubah menjadi asam saat sedang tidur, sehingga merusak gigi. Jika gigi sudah keropos, kebiasaan ini perlu dihentikan.
5. Plak Menempel pada Gigi
Plak yang menempel pada gigi juga menjadi penyebab gigi keropos pada anak. Plak bisa terbentuk karena jarang menyikat gigi dan sering mengonsumsi makanan manis.
6. Penggunaan Beberapa Jenis Obat
Selain makanan dan kebiasaan buruk, gigi anak bisa keropos akibat penggunaan obat tertentu. Beberapa obat mengandung bahan kimia yang bisa merusak gigi, seperti obat dengan kandungan zat besi atau antibiotic tetrasiklin.
7. Penyakit Asam Lambung
Naiknya asam lambung bisa menyebabkan kerusakan pada gigi dan mulut. Asam lambung yang naik ke mulut bisa mengikis lapisan gigi, menyebabkan gigi keropos dan masalah gigi lainnya.
8. Mengunyah Makanan yang Terlalu Keras
Penyebab gigi rusak yang selanjutnya adalah mengunyah makanan keras. Beberapa makanan yang terlalu keras bagi gigi anak-anak seperti es batu atau kacang-kacangan bisa menyebabkan gigi retak dan kemudian menimbulkan lubang.
9. Mulut Kering
Mulut kering ternyata juga dapat menjadi salah satu penyebab masalah gigi. Hal ini karena menurunnya produksi air liur di dalam mulut. Air liur sendiri memiliki peran yang penting karena menjaga kesehatan mulut termasuk mencegah menempelnya bakteri pada gigi.
Untuk mengatasi masalah mulut kering, sebaiknya orang tua mengajarkan anak-anak tentang betapa pentingnya rutin minum air putih.
Bagaimana cara mengatasi gigi gigis pada anak?
Untuk mengatasi gigi anak yang sudah keropos, orang tua bisa melakukan beberapa langkah, antara lain:
1. Bawa Si Kecil ke Dokter Gigi
Jika Bunda melihat tanda-tanda gigi anak rusak, segera bawa Si Kecil ke dokter gigi. Dokter akan menentukan perawatan yang tepat untuk gigi Si Kecil, seperti penambalan gigi, perawatan saluran akar, atau pencabutan gigi jika diperlukan.
2. Ajari Kebiasaan Merawat Gigi yang Baik
Bantu Si Kecil mencegah kerusakan gigi lebih lanjut dengan mengajarkan kebiasaan merawat gigi yang baik. Ajari Si Kecil menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, serta cara menyikat gigi yang benar.
3. Hindari Makanan Manis
Usahakan menghindarkan Si Kecil dari makanan dan minuman manis. Gula adalah faktor utama penyebab gigi keropos
4. Rutin Periksa Gigi ke dokter gigi
Bawa Si Kecil ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali. Dengan pemeriksaan rutin, Bunda bisa mencegah masalah gigi baru yang mungkin tidak terlihat.
Berikut cara mengatasi keropos secara alami yang dapat orang tua lakukan:
- Memakai sedotan saat minum bersoda ataupun kafein. Penggunaan sedotan bisa menghindarkan gigi anak dengan terkena minuman yang dapat memicu pengeroposan pada gigi.
- Kunyah permen karet tanpa gula sesudah makan selama kurang lebih 7-12 menit. Permen karet bisa membantu meningkatkan produksi air liur atau saliva guna membilas asam yang terbentuk dalam mulut sesudah makan. Jika Bunda ingin memperkenalkan permen karet, sebaiknya tunggu hingga Si Kecil berusia sekurang-kurangnya 5 tahun. Karena saat berusia 5 tahun, Si Kecil sudah mengerti konsep mengunyah permen karet, sehingga Bunda dapat meminimalisasi resiko Si Kecil menelan permen karet.
- Menunggu minimal satu jam sesudah mengkonsumsi makanan maupun minuman asam sebelum sikat gigi. Hal tersebut bisa memberikan waktu untuk gigi anak membangun kandungan mineralnya kembali.
- Menyikat gigi dengan perlahan menggunakan jenis sikat gigi berbulu sangat halus.
- Sikat gigi dengan benar serta rutin sebanyak dua kali satu hari. Yaitu pada pagi hari sesudah sarapan serta malam sebelum tidur.
- Perbanyak minum air putih guna merangsang produksi air liur dalam mulut.
Bagaimana cara mencegah gigi gigis pada anak?
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah gigi anak rusak. Berikut beberapa di antaranya.
- Jangan membiarkan anak tertidur sambil minum susu, jus, maupun minuman manis.
- Segera bersihkan mulut, gusi, dan gigi anak menggunakan lap bersih sesaat setelah makan dan minum.
- Apabila gigi anak sudah tumbuh, ajarkan anak untuk menyikat gigi dengan benar.
- Mulai ajarkan anak minum susu pakai gelas kecil sebelum usianya dua tahun.
- Sebaiknya Anda tidak membiarkan bayi Anda ngempeng dan minum susu dari botol jika usianya sudah mencapai dua tahun.
- Mulai ajarkan anak untuk membersihkan gigi pakai benang saat semua gigi susunya telah tumbuh.
- Pastikan anak rutin periksa gigi, bahkan sejak usia satu tahun.
Apakah gigi gigis pada anak bisa tumbuh lagi?
Apakah gigi gigis pada anak bisa tumbuh lagi? Pertanyaan ini sering terlintas dalam pemikiran banyak orang tua yang mengetahui bahwa gigi anak-anak mereka gigis dan rusak.
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah tergantung dari gigi apa yang gigis dan rusak tersebut. Jika gigi yang gigis dan rusak tersebut adalah gigi susu, maka tentunya gigi tersebut nantinya akan tergantikan oleh gigi permanen.
Namun bila gigi yang gigis dan rusak tersebut adalah gigi permanen, maka gigi tersebut tentunya tidak akan bisa tergantikan lagi dengan gigi yang baru.
Jika gigi anak-anak gigis dan rusak, maka sebaiknya untuk melakukan pencabutan haruslah dengan izin dokter dan bantuan dokter setelah dilakukan pemeriksaan.
Perlu diketahui juga, bahwa masa pergantian antara gigi susu ke gigi permanen antara anak perempuan dan anak laki-laki itu berbeda.
Anak perempuan memiliki masa pubertas yang lebih cepat dibandingkan anak laki-laki, karena hal tersebut maka anak perempuan memiliki waktu pergantian gigi yang lebih awal dibandingkan anak laki-laki.
Itulah informasi mengenai gigi gigis dan rusak pada anak-anak, Mulai dari cara merawat gigi anak yang terlanjur gigis dan rusak, penyebab dan tanda-tanda gigi gigis dan rusak, serta jawaban apakah gigi gigis dan rusak pada anak-anak bisa tumbuh kembali.
Sumber :
1. https://morinagaplatinum.com/