Dental ID
Home Dokter Gigi Sosok Ananto Ali Alhasyimi : Inginnya Spesialis Penyakit Dalam Berujung Doktor Kedokteran Gigi Di Usia 28 Tahun

Ananto Ali Alhasyimi : Inginnya Spesialis Penyakit Dalam Berujung Doktor Kedokteran Gigi Di Usia 28 Tahun

Ananto Ali Alhasyimi

Rubrik Wawancara dalam web dental.id kembali menghadirkan sosok yang berprestasi. Mengapa? Karena di usia 28 tahun sudah resmi menyandang gelar Doktor dengan IPK 3.95 dengan masa studi hanya 2 tahun 3 bulan 26 hari dan menjadi lulusan tercepat di Program Studi S3 IKG FKG UGM.

Hari Rabu 20 Desember 2017 menjadi hari yang membahagiakan bagi dosen muda di Departemen Ortodonsia FKG UGM yaitu drg. Ananto Ali Alhasyimi, MDSc yang resmi menyandang gelar Doktor setelah mempertahankan  disertasinya yang berjudul “Pengaruh Aplikasi Intrasulkuler Hidrogel Carbonate Apatite-Advanced Platelet Rich Fibrin Pada Proses Relaps Pasca Pergerakan Gigi Ortodonti” di depan para promotor dan penguji.

Berikut wawancara dental.id dengan Dr. drg. Ananto Ali Alhasyimi setelah prosesi acara ujian terbuka berlangsung.

Selamat siang Dr. drg. Ananto Ali Alhasyimi. Selamat atas gelar Doktornya

Terima kasih mas

Anda kelahiran tahun 1989 sudah menyelesaikan jenjang doktor di jurusan yang terkenal susah ya?

Sebelum membahas tentang itu…apakah sejak kecil memang ingin menjadi dokter gigi?

Alhamdulillah. Semua berkat kerja keras dan dukungan dari tim promotor dan penguji juga.

Hmm sebetulnya tidak karena cita cita awal saya adalah dokter ahli penyakit dalam. Tetapi waktu itu coba masuk FK dapatnya FKG. Jadi dijalani saja, Alhamdulillah setelah jalan kuliah mulai menikmati bahkan menekuni sampai sekarang khusunya bidang Ortodonti.

Oh ternyata kedokteran gigi bukan pilihan pertama ya? Bagaimana anda menyikapi pilihan kedua ini? Biasanya kebanyakan orang semangtanya akan melemah jika bukan pilihan yang terbaiknya?

Ya benar. Segala sesuatu jika dijalani dengan Niat, kerja keras, penuh tanggung jawab pada proses nya, Bismillah pasti akan selesai dengan hasil yang maksimal. You are more than you believe and you can do what you think you can’t .

Like what Nelson mandela said, it always seems impossible until it’s done. Percaya takdir Allah selalu yang terbaik untuk kita.

God is never wrong in giving the sustenance

Dan yang tak kalah penting harus tekun dalam menyelesaikan setiap tugas. Because Persistance guarantees that the results are inevitable

Apa yang memotivasi anda tetap ingin melanjutkan menjadi dokter gigi setelah melalui pilihan yg kedua?

Baca  Yustika Chrysandra : Dokter Gigi Yang Hobi Ngoper Gigi Motorsport

Motivasi saya menjadi dokter gigi tentunya ingin membantu pasien dalam mengembalikan senyum mereka.

Awalnya saya tidak mengerti dan tidak tertarik sama sekali tentang kedokteran gigi. Tetapi setelah menjalani perkuliahan dan praktikum saya mulai menemukan passion saya terutama di bidang Ortodonti. Saya sangat menyukai ilmu Anatomi belajar tentang titik titik Antropometri, kaitannya dengan karakteristik bentuk dentomaksilofasial seseorang sampai belajar Tentang biomekanika pergerakan gigi geligi. Bagaimana gigi bisa bergerak menuju tempat yang kita harapkan dan inginkan. Dan tentunya saat koass, saya merasakan sendiri bagaimana perasaan pasien saat sebelum dan sesudah melakukan perawatan gigi. Dan merupakan kebahagiaan yg tidak bisa ditukar dengan uang, saat melihat pasien puas dengan senyum barunya. Setelah mendalami ilmu material kedokteran gigi di jenjang master.

Saya juga mulai tertarik mempelajari material kedokteran gigi. Dan pada akhirnya setelah saya melewati jenjang doktoral saya menemukan passion saya di ilmu tissue engineering dalam bidang ortodonti. Bagaimana kita memaksimalkan ion ion yang sudah ada dalam tubuh kita menjadi suatu terapi bagi tubuh kita sendiri instead of melakukan pengobatan dari luar.

Saya tertarik dengan anda yang baru 28 tahun sudah doktor di bidang kedokteran gigi. Apa yang anda inginkan atau apa yang sebenarnya terjadi?

Hmm pertanyaan yg cukup sulit. Kebetulan pekerjaan saya sekarang selain sebagain practitioner, saya juga seorang dosen. Dan tentunya sudah menjadi kewajiban dan tuntutan kami untuk melanjutkan pendidikan sampai di jenjang doktoral.

Jujur saat ditawarkan untuk mengambil jenjang ini, saya sangat ragu dan tidak yakin karena yang saya inginkan sebetulnya adalan mengambil bidang spesialistik ortodonti. Tetapi ada 1 hal yang membuat keputusan saya menjadi bulat untuk mengambil s3 karena dengan menempuh jenjang tersebut tentunya saya akan mempunyai bekal yg lebih saat memberikan bimbingan kepada mahasiswa.

Selain itu di jenjang tersebut saya mulai menekuni ilmu yg sebelumnya saya betul” tidak pernah dapatkan yaitu tissue engineering. Satu hal yg baru yang kemudian memang saya harapkan dapat menjadi bidang expertise saya yaitu tissue engineering in orthodontics.

Dengan ilmu tersebut saya yakin saya dapat memberikan kontribusi yg lebih besar kepada masyarakat dan mahasiswa tentunya. Dan untuk jawaban mengenai mengapa studi saya bisa berjalan tepat waktu tentunya hal tersebut tak terlepas dari dukungan dan bantuan dari tim promotor dan penguji saya.

Baca  Vega Lien Rambe : Dokter Gigi Cantik, Modis Dan Atlet Golf

Apa yang ingin anda ucapkan untuk para promotor dan penguji serta untuk Prodi S3 FKG UGM?

Baik. Terimakasih sudah memfasilitasi. Tentunya semua ini tidak terlepas dari kerja keras dan kerja cerdas dari tim Promotor kami.

Untuk Prof Dr drg Pinandi SU Sp. Ort (K) terimakasih sudah membimbing saya sejak awal dan selalu mendampingi saat saya menemui kesulitan dalam penelitian dan penulisan disertasi, memperkenalkan saya pada ilmu biomekanika ortodonti yang pastinya akan saya pakai terus as a clinician and as a lecture as well.

Juga untuk Prof drh Widya Asmara SU PhD. Terimakasih banyak Prof telah mengajari saya banyak hal tentang biologi molekuler dan animal model.

Dan untuk drg Ika Dewi Ana, MKes, PhD terimakasih telah menjadi insipirasi dan motivasi saya, memperkenalkan saya pada bidang bioceramics dan tissue engineering dan tak sungkan membagi ilmu tentang bagaimana menulis manuscript dengan benar sehingga riset kami bisa diterima dibeberapa jurnal internasional bereputasi.

Juga semua ini berkat dukungan dari Kaprodi dan Sekprodi S3 IKG FKG UGM yang telah berkontribusi selalu melakukan monitoring dan evaluasi kepada mahasiswa serta penjadwalan ujian sehingga seua mahasiswa bisa selesai tepat waktu.

Apa judul disertasi anda dan mengapa anda mengambil pembahasan itu? Apa yang menurut anda akan bermanfaat buat fakultas anda bekerja?

Judulnya ada “Pengaruh Aplikasi Intrasulkuler Hidrogel Carbonate Apatite-Advanced Platelet Rich Fibrin Pada Proses Relaps Pasca Pergerakan Gigi Ortodonti”.

Alasan saya meneliti hal ini tentunya berawal dari pengalaman klinis saya. Saya sering sekali menjumpai pasien dg kondisi relaps meskipun sudah menggunakan retainer. Dan prevalensinya cukup tinggi di Indonesia (berkisar 40-55% post orthodontic treatment).

Setelah saya pelajari ada 1 hal kunci diantara beberapa macam etiologi relaps, yaitu proses pembentukan jaringan tulang baru pada daerah tertekan yang membutuhkan waktu cukup lama (6 bulan). Berangkat dari latar berlakang tersebut kami menemukan inovasi bagaimana memanfaatkan dan memaksimalkan apa yg ada dalam tubuh kita untuk pencegahan relaps.

Baca  Cerita Singkat MAYJEN TNI (PURN) Prof. Dr. Moestopo

Carbonate apatite (CHA) bukanlah hal baru, material tersebut telah paten (salah satu paten dari kopromotor, Dr Ika) dan diproduksi secara massal (GAMA-CHA). Material tsb mampu meningkatkan konsentrasi lokal ion kalsium dan fosfat yg tentunya akan membantu mempercepat pembentukan tulang baru. Sedangkan advanced platelet rich fibrin merupakan modifikasi terbaru metode preparasi PRF untuk mendapatkan faktor pertumbuhan yang lebih tinggi. aPRF ini merupakan material autolog yang diisolat langsung dr darah pasien untuk pasien tersebut, dg harapan meminimalkan resiko penolakan (benda asing), alergi dan tentunya sangat ekonomis. Faktor pertumbuhan tsb diketahui mampu membantu proses pembentukan tulang baru.

Manfaat tentunya harapan saya setelah melalui berbagai macam uji lanjutan, material tersebut dapat digunakan sebagai material yg efektif dalam mempercepat pembentukan tulang baru sehingga meminimalkan terjadinya relaps. Manfaat untuk institusi tentunya dengan melakukan penelitian yg high impact diharapkan mampu menambah jumlah publikasi dan citation per faculty sehingga reputasi FKG UGM di Indonesia maupun dunia internasional lebih meningkat. Selain itu tentunya material tersebut juga dapat digunakan di bidang lain seperti periodontologi, bedah mulut dll.

Dan tentunya menjadi suatu celah yg dapat dimanfaatkan untuk memperluas join research multidisipiliner antara ilmu klinik dan ilmu basic.

Setelah menjadi doktor, apa target-target yang ingin dicapai di tahun-tahun mendatang?

Tentunya hasil dari riset doktor akan saya kembangkan terus sehingga kelak dapat menjadi beberpa publikasi serta material tersebut dapat dipatenkan dan diproduksi secara massal di pasaran. Kemudian rencana kedepan akan melanjutkan post doctoral program serta akan melanjutkan studi spesialis ortodonti dan tentunya mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia melalui tri dharma perguruan tinggi (pendidikan penelitian pengabdian kepada masyarakat).

Pertanyaan terakhir berapa IPK anda? Apakah anda termasuk lulusan tercepat di fkg atau bahkan doktor termuda di bidang Kedokteran Gigi di indonesia?

Alhamdulillah saya lulus dengan predikat cum laude dengan IPK 3.95 ( IPK tertinggi S3 FKG UGM)
Betul sekali saya adl lulusan tercepat program doktoral di FKG UGM (2 tahun 3 bulan 26 hari) dan menjadi doktor termuda di bidang kedokteran gigi di Indonesia ( 28 tahun 5 bulan).

 

 

(Visited 164 times, 1 visits today)

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ad