Mau Daftar Sekolah Ikatan Dinas? Ini Persiapan Perawatan Gigi Yang Diperlukan

Penulis :
Setelah menamatkan sekolah menengah atas, para siswa memiliki tiga pilihan :
1. Melanjutkan pendidikan kuliah
2. Sekolah ikatan dinas
3. Langsung bekerja.
Nah, bila opsi yang dipilih adalah sekolah ikatan dinas, maka banyak yang harus dipersiapkan para siswa.
BACA : Mau Daftar Polisi? Ini Syarat Kesehatan Gigi Yang Wajib Kamu Perhatikan
Salah satunya adalah mempersiapkan kesehatan gigi dan mulut sebaik mungkin. Hal-hal umum dalam kesehatan gigi dan mulut yang harus diketahui antara lain ;
1. kebersihan rongga mulut,
2. ada-tidaknya karang gigi, dan
3. ada-tidaknya gigi yang berlubang atau yang harus ditambal.
Secara umum, gigi harus bersih, berfungsi baik, rapi, dan berpenampilan menarik. Gigi dan mulut yang bersih adalah syarat penting karena berhubungan langsung dengan sikap menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Karang gigi merupakan masalah yang sangat mengganggu, bahkan bila tidak mau tes ikatan dinas. Adanya karang gigi membuat mulut menjadi bau (halitosis), radang gusi (gingivitis), dan radang atau kerusakan jaringan pendukung gigi (periodontitis).
Radang gusi membuat gusi menjadi bengkak, berwarna kemerahan, tidak nyaman, dan mudah berdarah. Radang atau kerusakan jaringan pendukung gigi akan membuat gigi lama-kelamaan akan goyang dan tanggal atau lepas sendiri.
BACA : Begini Alur Mengapa Radang Gusi Bisa Picu Kematian Janin
Gigi yang berlubang akan sangat mengganggu saat para siswa sekolah dinas menempuh pendidikan. Gigi berlubang akan menyebabkan ngilu bahkan sakit yang berkepanjangan. Tanpa intervensi atau pengobatan dari dokter gigi, kondisi di atas akan bertambah parah.
Gigi yang berlubang tanpa dilakukan pengobatan akan terus sakit hingga menjadi abses dan menyebabkan matinya saraf gigi. Selain kebersihan gigi, karang gigi, dan kehilangan gigi, tak kalah pentingnya adalah kondisi spesifik seperti ;
BACA : Tanya Jawab : Tak Diterima Kerja karena Gigi Berlubang
1. Gigi dalam kondisi rapi dan baik, yaitu tidak goyang, tidak terlalu renggang, dan kondisi gigi individual baik.
2. Jumlah gigi cukup.
3. Oklusi (pertemuan gigi atas dan bawah baik.
4. Jaket gigi (jacket crown) dan jembatan gigi baik.
5. Tidak memakai alat ortho permanen atau cekat.
6. Tidak ada keluhan yang lain di rongga mulut.
7. Tidak boleh ada gigi terpendam (impaksi) yang berpotensi mengganggu gigi geraham di depannya.
8. Tidak boleh ada gigi berjejal, gigitan silang (crossbite), gigitan terbuka (open bite), rahang maju, dan kondisi berat lainnya yang mengganggu estetika.
9. Kondisi gigi tidak harus sempurna, tetapi harus dalam keadaan sehat dan rapi.
Nah, hal di atas dapat diketahui dengan berkonsultasi dengan dokter gigi keluarga untuk menentukan pemeriksaan giginya dan dapat ditentukan perawatan terbaik selanjutnya.
Salah satu hal yang disarankan adalah; kunjungan rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali.
Jangan menunggu saat tes ikatan dinas baru periksa gigi.
BACA : Wajib Diperhatikan : Ini Akibatnya Jika Malas Cek ke Dokter Gigi Minimal 6 Bulan Sekali
Dengan rutin ke dokter gigi sejak usia dini (disarankan sejak usia 6 tahun, saat gigi permanen mulai tumbuh) maka kesehatan gigi dan mulut akan terjaga sehingga saat tes ikatan dinas atau ujian lainnya tidak menjadi penghalang.
Berdoa, dan berusaha maksimal. Insya Allah kebaikan dan keberhasilan menanti di masa depan.
Nb : Judul diubah tanpa mengurangi esensi artikel