Dokter Gigi Ganteng Ini Menciptakan Aplikasi Untuk Mempermudah Pelayanan BPJS


Drg. Akmal Eddy Madda, seorang dokter gigi sekaligus Kepala Puskesmas Sangurara menciptakan aplikasi berbasis Android dan iOS untuk mempermudah administrasi dan pelayanan BPJS.
Aplikasi bernama SIDARA (Sistem Informasi Data Singurara) ini digunakan untuk Puskesmas yang dia pimpin. Penggunaan aplikasi ini memiliki fungsi untuk: kegiatan kunjungan sehat, kegiatan Prolanis (program untuk penyakit kronis), serta program Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah bernama GERTAK PENKINA (Gerakan Serentak Penurunan Kematian Anak Ibu dan Anak).
Hal itu disampaikan kepada dental.id saat ditemui di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu malam (14/5) kemarin.
Dokter gigi lulusan Universitas Hasanuddin ini mengakui bahwa SIDARA ini awalnya dibuat untuk mencapai KBK (Kapitasi Berbasis Komitmen) yang optimal. Selain itu ide sistem operasi ini muncul dari keluhannya dalam memonitor seluruh pendataan dan transparansi dalam pelayanan Puskesmas.
“Hari ini kan semua sudah pakai ponsel pintar. Ya, pelayanan kesehatannya harus juga pintar dong,” lanjutnya sambil berkelakar.
Startup ini telah beroperasi di tempat kerjanya semenjak bulan November 2016 lalu dan telah dilirik oleh pihak BPJS Kesehatan. Hal tersebut bermula saat verifikator BPJS mengevaluasi kinerja Puskesmas yang dia pimpin. Saat itu pihak BPJS memberikan data mengenai penurunan kinerja Puskesmasnya, namun langsung dia sanggah dengan memperlihatkan gawai yang memperlihatkan data lewat aplikasi tersebut.
Lelaki berusia 38 tahun ini mengakui bahwa belum ada Puskesmas yang menggunakan aplikasi yang seperti SIDARA. Selain itu penggunaan aplikasi ini dapat mudah digunakan oleh siapapun karena fleksibel dan fiturnya mudah dijalankan.
Berkat aplikasi ini juga, sosok yang dikenal oleh rekanan sejawatnya sebagai sosok ganteng mengakui rasio kunjungan peserta Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) di Puskesmasnya meningkat. Angka kematian ibu di tempat kerjanya pun menurun. Dia menambahkan,
“Angka kematian ibu tahun 2014 yaitu 4 kematian ibu, tahun 2015 sebanyak 2 kematian dan tahun 2016 menjadi 1 kematian saja.”
SIDARA juga berhasil melejitkan namanya setelah meraih dokter teladan tingkat nasional di tahun 2016, seperti pengakuannya,
“Alhamdulillah, berkat aplikasi ini saya bisa diundang sebagai narasumber di Pertemuan Nasional Koordinasi Pelayanan Primer besok (Senin, 15/5 red.).”
Selain itu, produk ini diikutkan di dalam Festival Praktik Cerdas. Kegiatan tersebut adalah sebuah penghargaan untuk produk unggulan kategori kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah. Festival yang akan dilaksanakan tanggal 17-18 Mei mendatang di Kota Palu.