Rizal Rizky Akbar : Awalnya Pilihan Kedua Dan Harapan Tentang Dental Photography - Dental ID
Dental ID
Home Dokter Gigi Sosok Rizal Rizky Akbar : Awalnya Pilihan Kedua Dan Harapan Tentang Dental Photography

Rizal Rizky Akbar : Awalnya Pilihan Kedua Dan Harapan Tentang Dental Photography

Sudah lama rubrik wawancara tidak menelurkan sebuah artikel dan ini adalah awal mula dental.id ingin kembali mengaktifkan wawancara dan berusaha mengangkat para dokter gigi yang mempunyai kualitas dan mempunyai ciri khas di bidangnya masing-masing.

Kali ini dental.id mewawancarai drg Rizal Rizky Akbar salah satu dokter gigi di Jakarta yang mempunyai skill dalam hal dental fotografi dan mempunyai follower instagram sebanyak 36ribuan.

“Monggo mas, jika ingin wawancara, saya juga sedang senggang” Jawaban narasumber yang lulus profesi dari Universitas Padjajaran ini.

Pria kelahiran tahun 1990 ini mulai menceritakan awal mula masuk menjadi dokter gigi dan harapan agar dental fotografi menjadi skill bgai para dokter gigi.

With prof. Francesco Mangani #dentistry #lecture #klikdentalmangani2017

A post shared by Rizal Rizky Akbar (@rizalrizkyakbar) on

Boleh diceritakan apakah sejak kecil memang bercita2 ingin menjadi dokter gigi?

Hahaha panjang nih, waktu kecil sama sekali tidak ada kepikiran untuk menjadi dokter gigi, tidak ada terbersit sama sekali.

Dulu cita cita saya ingin jadi dokter umum untuk kemudian menjadi spesialis. Dulu pas tes perguruan tinggi, saya agak bingung menentukan pilihan jurusan yang kedua, sampai akhirnya h-1 pengumpulan berkas tes, saya menentukan pilihan ke FKG, karena saya berpikir kalopun pilihan ke 1 tidak masuk (tidak diterima menjadi dokter umum) tetap jadi dokter juga hehe, akhirnya takdir menentukan saya jadi dokter gigi.

Tahun pertama jujur agak berat buat saya walaupun saya berusaha keras untuk suka dengan jurusan ini saya masih berpikir untuk ambil tes lagi untuk pindah, walaupun akhirnya saya memilih untuk tetap di fkg. Mungkin klo orang melihat saya sekarang begitu passionate dengan dunia dentistry, padahal dulu zaman kuliah dan koass saya boleh di bilang ga tertarik sama sekali dengan bidang ini.

Baca  drg. Rahayu Puji Astuti : Komunitas Senyum Anak Indonesia Jalan Menuju Sukses Dunia dan Akhirat

Apa tips ketika kuliah merasa berat dan bukan passion (yang diinginkan)?

Kalau menurut saya tips nya cuma 1, cepat lulus selesaikan studi, passion ataupun bukan passion kalau sudah bekerja pasti lebih enak hehehe.

Ketika perkuliahan sedang buntu coba rehat sejenak, lalu kemudian lanjut lagi pelan-pelan, yang penting tetap berjalan walaupun pelan tapi pasti, yg sering terjadi adalah kita sering gampang menyerah karena misal gagal acc dosen, pasien kabur dll, saya tahu sekali rasanya, tapi saya tetap berpikir bagaimana saya bisa lulus dan menamatkan studi.

Setelah lulus pun saya baru merasa senang dengan profesi saya bukan seketika, tetapi mungkin setelah kurang lebih setahun kerja, melalui proses. Intinya adalah kita harus yakin dengan apa yang Allah pilihkan untuk kita, dulu saya mati-matian belajar untuk diterima dipilihan pertama, tapi boleh jadi mungkin yang terbaik untuk saya adalah menjadi dokter gigi.

Apa motivasi dokter menjadi dokter gigi? Setelah melalui pilihan-pilihan?

Seperti saya bilang, awal saya bekerja saya tidak tahu tujuan saya menjadi dokter gigi itu apa, ketika saya tahu bahwa dunia kedokteran gigi sangat luas dan detail barulah saya mulai senang, terutama setelah saya belajar dental photo, bagaimana kita bisa lihat pekerjaan tangan kita sendiri, real.

Hal ini lah yg sekaligus jadi motivasi untuk saya, saya senang hal hal yang detail, saya senang pekerjaan tangan, hal ini pula lah yg membuat saya senang dengan estetik, yang sifatnya detail dan menantang.

Setiap hari saya bangun tidur, membuka mata saya, saya berpikir karya apa yg saya bisa buat hari ini dan apakah pekerjaan saya lebih baik dari kemarin. Semua hal ini menjadi energi untuk saya, dan yg memotivasi saya untuk menyenangi bidang ini.

Baca  drg. R Syaifuddin : Baktikan Ilmu Dan Materi Demi Pulau Bawean

Setiap tahun  fkg pasti melahirkan dokter-dokter gigi baru… apa yang menjadikan anda berbeda?

Saya tidak melihat diri saya adalah orang yang berbeda dengan yang lain, setiap tahun lahir dokter gigi yang fresh dan berbakat.

Kita semua sebagai dokter gigi pasti ingin memberikan yg terbaik untuk pasien dan untuk profesi yang kita jalani.

Bagi saya, usaha saya untuk memberikan perawatan yang paling ideal untuk pasien, adalah bekerja dengan foto. Fotografi sudah menjadi instrument penting bagi saya hal ini yg mendorong saya untuk bekerja sebaik mungkin. Meskipun kita tidak bisa menghasilkan pekerjaan masterpiece setiap treatment tapi setidaknya dental fotografi buat saya adalah sebagai kontrol dan evaluasi.

Apa hubungan fotografi dengan dokter gigi? Atau apakah dental fotografi itu?

Bagi saya dental foto sudah tidak bisa dipisahkan dengan profesi ini, kenapa ?? Karena ini satu-satunya alat bagi kita untuk mengontrol hasil pekerjaan kita, self evaluation.

Upgrade ilmu, skill tidak hanya dengan mengikuti seminar atau hands on, tapi bisa dengan mudah kita lakukan dengan mempraktekan dental foto. Awalnya pun saya bukan orang yang senang dental foto, saya pun tidak punya basic fotografi, dan saya dulu pun agak heran dengan dentist yang suka dental foto, karena bagi saya waktu itu dental foto hanya sekedar memperlambat waktu perawatan dan membuat pasien tidak nyaman.

Saya akhirnya mulai suka ketika saya pernah iseng memfoto hasil tambalan saya yang saya pikir waktu itu hasilnya lumayan, namun setelah saya lihat lebih detail hasilnya masih jauh dari bagus, dari saat itu saya bertekad untuk terus menekuni dental fotografi sampai sekarang.

Bagaimana tanggapan pasien dengan kegiatan dental fotografi ini?

Alhamdulillah saya belum pernah menemui pasien yang complain, kebanyakan malah senang karena mereka bisa lihat hasil sebelum dan sesudah perawatan, pasien juga bisa lihat effort kita dalam treatment bahwa kita itu benar benar ingin bekerja sebagus mungkin, hal ini sekaligus juga sebagai edukasi buat mereka dan secara tidak langsung juga bisa untuk promosi krn pasien jadi lebih yakin dengan kita.

Baca  Sabai Asmaraghrya : Traveling Dan Baksos Ke Pedalaman Itu Yang Paling Aku Senang

Apakah dokter berharap teman sejawat yang lain untuk belajar atau menggunakan dental fotografi dalam perawatan?

Iya saya sangat merekomendasikan dental fotografi untuk siapa saja trutama bagi para dokter gigi yg masih muda untuk sesegera mungkin menekuni dental fotografi, dimulai dari gear yang simpel, dan basic teknik yang paling mendasar.

Jika ada teman sejawat yang ingin belajar dental fotografi apa yang harus dilakukan? Boleh dishare apa gear dokter Rizal dalam kegiatan dental fotografi?

Untuk awal awal foto boleh menggunakan smartphone, yang penting pahami dulu teknik dasar pengambilan foto, angle, lighting setelah itu baru pelan pelan menggunakan kamera pro DSLR/mirrorless.

Awal awal menekuni dental foto saya pernah coba pakai smua gadget, smartphone, pocket camera setelah itu beralih ke DSLR awalnya agak kaget karena detailingnya drastis sekali, shingga cela sedikit aja akan sangat terlihat, sebaliknya klo kita punya hasil bagus di kamera akan terlihat lebih bagus. Intinya jangan tunda lagi untuk segera menekuni dental foto, dan rasakan sendiri efeknya hehehe

Gear saya untuk posterior nikon d3100 tamron 60 makro + ringflash, untuk anterior nikon d90 + nikon makro 60mm dan R1C1 twinflash.

 

Iklan dipersembahkan oleh Google
(Visited 337 times, 1 visits today)

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ad