Ungkapan-ungkapan Resah Menggunakan Istilah Medis FKG

“Aku tak mau kita seperti cantilever bridge; cuma salah satu saja yang berusaha mempertahankan, satunya tidak”
“Aku ingin minta surat rujukan ke dokter. Aku sakit? Tidak. Aku cuma ingin rujuk sama kamu. Maukah kamu balikan?”
“Apakah aku harus menjadi dental chair koas supaya kamu berusaha berebut untuk mendapatkanku?”
“Gebetan seringkali kayak lekron. Perasaan tadi baru saja kita pegang, eh tahu-tahu udah hilang diambil teman”
“Kamu seperti caninus untukku. Insisivus, ada insisivus 1 & 2. Premolar, ada premolar 1 & 2. Molar, ada molar 1 & 2, bahkan 3. Caninus? Tak ada yang kedua”
“Aku tak mau terlalu posessif sama kamu. Aku tak mau mengikatmu terlalu erat. Bukankah klamer yang terlalu cekat hanya membuat sakit? Bukankah karang gigi yang melekat erat pada akhirnya akan membuat goyah?”
“Anamnesis, periksa klinis & penunjang, baru tegakkan diagnosis. Begitu juga dengan perasaan dia ke kamu. Jangan sembarang menegakkan diagnosis kalau dia juga mencintai kamu. Terlalu narsis dan takutnya tak berujung manis. Kali saja kamu cuma diagnosis bandingnya”
“Aku mencintaimu dalam keadaan compos mentis; sadar sepenuhnya. Tapi, ketika aku sadar kamu mencintai sosok yang lain, hatiku pun koma”