Untukmu, Anak FKG yang Sedang Bersedih

Kuliah di FKG memang berat. Kamu pasti sepakat. Jenuh, rasa ingin menyerah, kehilangan motivasi, lelah, marah dan kacau semuanya tentu sudah kita rasakan. Tapi, ingatlah. Kamu tidak sendiri. Teman-teman FKG di seluruh dunia juga merasakan hal yang demikian. Jangan pernah merasa menderita sendiri. Jangan pernah merasa penderitaanmu yang paling berat.
Kita semua sama-sama sedang berjuang untuk menapak maju; menyelesaikan pilihan yang telah kita buat dari awal. FKG adalah pilihanmu dan tentunya kamu harus bertanggung jawab atas pilihan yang kamu pilih. Seberat apa pun. Walau terkadang kamu rasanya ingin berlari dan berharap semuanya tiba-tiba selesai sendiri.
Untukmu yang mungkin sedang kehilangan motivasi. Mungkin, memang banyak alasan yang membuat kamu ingin menyerah. Tapi, mari mengingat-ingat sejenak. Selalu ada banyak alasan untuk berdiri kembali, menegakkan dada, dan berjuang. Coba pikirkan, berapa banyak harapan yang kamu khianati ketika kamu menyerah. Temukan alasanmu sendiri. Mungkin ada cinta yang tak ingin kamu buat terlalu lama menunggu. Atau mungkin kamu ingin keringat orangtua tak terus-terusan bercucuran untuk kamu.
Aku pernah bertemu orangtua yang rela mencabut gigi gerahamnya yang masih bagus ke puskesmas supaya giginya bisa dipakai untuk praktikum konservasi gigi anaknya. Aku sangat tahu tentang orangtua yang selalu berkata, “Iya, Nak. Nanti uangnya disiapkan. Kamu yang fokus, ya. Tenang saja dan jangan khawatir”, ketika dimintai uang untuk kebutuhan perkuliahan di FKG.
Aku tahu orangtua yang selalu membanggakan anaknya ke orang-orang sekitar tentang bagaimana anaknya akan menjadi seorang dokter gigi nantinya. Aku tahu orangtua yang selalu berusaha dan menyelipkan nama kita di dalam doanya, setiap saat. Aku sangat tahu dan aku juga yakin, kamu juga sangat tahu. Ketika kamu mungkin mengeluh tentang perjalananmu di FKG, pernahkah kamu mendengar orangtuamu mengeluh membiayaimu?
Ketika semuanya terasa berat, kamu hanya perlu sedikit mengepalkan tangan dan berusaha untuk berjuang lebih keras. Ketika semuanya terasa berat, kamu hanya perlu sedikit mengingat, ini bukan soal kamu “sendiri”. Ketika kamu merasa mungkin menyerah akan terasa melegakan, mulailah berjalan ke belakang; menelisik kembali harapan-harapan yang mungkin akan kamu banting. Semangatlah. Tak ada kesusahan yang berhak memilikimu selamanya. Ada senyum dan air mata bahagia yang menunggumu di akhir.
P.S = Maaf. Kali ini tulisanku mungkin tak membuat kamu tertawa bahagia. Karena aku yakin, hidup tak melulu soal tawa. Sesekali harus ada air mata yang dilepaskan.
Sumber gambar : Www.behance.net
Ilustrasi oleh Maya Arvizo