Rokok Elektrik dan Vape, Mampukah Mencegah Gigi Jadi Kuning?

Vape merupakan sejenis alat seperti rokok yang menghasilkan nikotin dalam bentuk uap, yang kemudian dihisap para penggunanya. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutnya dengan Electronic Nicotine Delivery System (ENDS). Pada awalnya alat ini dipasarkan sebagai salah satu terapi anti rokok. Bentuknya yang menyerupai rokok, beserta ujung alat yang menyala dan dapat mengeluarkan asap, dipercaya dapat membantu pecandu rokok untuk melepaskan kecanduannya. Baik secara psikologis maupun fisiologis.
Secara umum vape bekerja dengan cara memanaskan cairan yang ada dalam tabung menjadi uap yang dihisap oleh penggunanya. Komposisi cairan vape bervariasi, namun secara umum terdiri dari propilen glikol (untuk menguapkan cairan), nikotin (0-100mg/mL), air, dan perasa. Vape juga diduga bebas dari bahan berbahaya lain seperti karbon monoksida, sianida, formaldehid, amonia, benzena, dan tar yang terdapat dalam rokok konvensional. Sehingga dianggap lebih aman dibandingkan rokok.
Salah satu kandungan dalam rokok konvensional yang dapat membuat gigi menjadi kuning adalah tar. Zat lainnya adalah nikotin, meski tidak sehebat tar dalam menggelapkan gigi. Tar merupakan hasil pembakaran tidak sempurna yang terdapat dalam asap. Tar tidak hanya terdapat dari rokok, tetapi bisa juga dari asap kendaraan, asap proses pengasapan makanan, asap pembakaran sampah, dan lainnya. Namun karena paparan tar dari asap rokok sangat dekat dengan gigi, maka pewarnaan gigi akan lebih terlihat dari asap rokok.
Tidak adanya tar dalam cairan vape membuat kesan bahwa vape tidak akan membuat gigi menjadi kuning. Sayangnya ada yang luput dari pengamatan penggemar vape mengenai hal ini. Nikotin dalam cairan vape ternyata masih dapat membuat gigi menjadi kuning. Penelitian yang dilakukan oleh Li et al. (2014) menunjukkan bahwa nikotin dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang melemahkan struktur gigi. Akibatnya gigi menjadi kasar dan lebih mudah menyerap zat warna. Selain itu, penelitian oleh Qamaar et al. (2015) menyatakan penurunan produksi air liur pada pengguna nikotin yang kadarnya semakin tinggi. Ketika produksi air liur berkurang, zat warna dan plak akan lebih sulit dibersihkan dari gigi. Sehingga gigi akan lebih cepat berubah warna.
Jadi bagaimana cara menjaga gigi tetap bersih dan cerah?
- Kurangi kadar nikotin dalam cairan vape hingga akhirnya mencapai 0mg/mL agar tidak ada nikotin yang merusak gigi.
- Sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride dan sodium bikarbonat untuk mencegah gigi berlubang dan menghilangkan bekas nikotin pada gigi
- Jika warna gigi sudah sangat mengganggu, kunjungi dokter gigi untuk mendapatkan perawatan pemutihan gigi yang berkualitas
Sumber:
- Li, M., Huang, R., Zhou, X., Zhang, K., Zheng, X. and Gregory, R.L., 2014. Effect of nicotine on dual-species biofilms of Streptococcus mutans and Streptococcus sanguinis. FEMS microbiology letters, 350(2), pp.125-132.
- Qamar, A., Baig, S., Ali, A., Zehra, N. and Memon, M.A., 2016. Resting Salivary Flow Rate and pH Decreases in Chewable Tobacco Users.
- https://kumparan.com/hello-sehat/vape-alias-rokok-elektrik-apakah-bahaya-bagi-tubuh
- http://www.vapeku.net/2016/10/perbedaan-vape-vs-rokok.html
- https://assets.vaping.com/media/catalog/product/cache/1/image/1500×1500/9df78eab33525d08d6e5fb8d27136e95/1/-/1-image.png
- https://tse1.mm.bing.net/th?id=OIP.Zx0BJAtp8mmty9eFnBm8UQEsC8&pid=15.1&P=0&w=300&h=300