Ibadah adalah obat untuk jiwa dan raga. Namun akan sangat mengganggu bila pelaksanaannya dapat mengganggu kenyamanan diri sendiri dan orang lain. Salah satunya adalah timbulnya bau mulut.
drg. Widya Apsari, Sp. PM menjelaskan bahwa bau mulut tak dapat lepas dari orang yang berpuasa.
“Bau mulut karena puasa ya karena kebersihan mulutnya buruk, plus karena pas puasa salivanya berkurang, maka si bakteri oral yang kalau gak puasa bisa dibersihkan sama saliva, pas puasa gak bisa, karena jumlah salivanya berkurang,” ujar ahli penyakit mulut lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Menurutnya bahwa pembentukan plak selama puasa lebih cepat terjadi. Maka dari itu wajar bila selama berpuasa timbul bau mulut dan rasa tidak nyaman.
Dalam beberapa penelitian, khususnya oleh Tonzetich bahwa bau mulut disebabkan oleh adanya kandungan volatile sulfure compounds (VSC) yang diproduksi oleh bakteri. Peningkatan VSC lebih jauhnya juga dapat menyebabkan kerusakan pada gusi.
Roberta Ratcliff menambahkan bahwa xerostomia atau mulut yang kering. Mulut kering ini timbul karena penurunan aliran saliva. Salah satu penyebab dari kedua kondisi di atas adalah karena tidak adanya proses makan dan minum pada orang tersebut.
Lanjutnya, Ratcliff mengatakan bahwa adanya ketakutan halitosis (bau mulut) dapat membuat timbulnya fobia akan halitosis, yang sekalipun tidak dialami oleh seseorang. Disebut sebagai halitophobia.
Hal tersebut diaminkan oleh Widya (sapaan drg. Widya Apsari) bahwa kedua hal tersebut dapat memicu percepatan plak. Untuk itu dokter gigi pemilik Difa Oral Center, Cilandak, itu menyarankan,
“Pastinya, eliminasi infeksi di rongga mulut. Karang gigi dibersihin, lubang gigi ditambel. Kerusakan gigi yang gak tertolong juga diambil.”
Dokter gigi yang juga kerja di RS Kanker Dharmais ini juga menyarankan banyak minum saat sahur. Melengkapi dengan makanan berserat, sayur, dan buah. Sikat gigi setelah sahur dan sebelum tidur. Juga jangan memakai obat kumur yang mengandung alkohol karena mulut dapat menjadi kering.
Hindarilah bau mulut. agar tidak menghalangi ibadah anda. Utamanya mencapai kesempurnaan puasa Anda, seperti pada hadis Bukhari,
“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak Kesturi.”
