Ini Lho Alasan IDI Menolak Hukum Kebiri - Dental ID
Dental ID
Home Umum Ini Lho Alasan IDI Menolak Hukum Kebiri

Ini Lho Alasan IDI Menolak Hukum Kebiri

Setelah kemaren sempat ada berita Ikatan Dokter Menolak Menjadi Eksekutor Hukuman Kebiri (beritanya klik disini), kami akan mengambil artikel percakapan dari Piprim Basarah Yanuarso

Alasan IDI menolak hukum kebiri

A: dok, kenapa IDI menolak hukum kebiri?

B: bu, kenapa anda gagal paham?

A: lhaa, maksudnya dok?

B: IDI ga menolak hukum kebiri kok. IDI malah mendukung hukum seberat2nya.

A: lha, tapi itu di berita idi menolak mengebiri dok.

B: owh itu. Benar bu. Dokter terikat pada sumpahnya utk tidak menyakiti orang. Lagian, emang ibu tau kebiri tu kayak gmn?

A: tau dok, anti disuntik hormonnya wanita, supaya menurunkan hasrat seksual.

B: haha okey close enough. Trus ibu tau berapa kali dilakukan itu?

A: ya seumur hidupnya, sampai dia kehilangan hasrat seksualnya dan tidak jadi bahaya di masyarakat.

B: ah, maaf bu saya harus meluruskan pemahaman ibu tadi. Ibu berarti belum baca perppunya ya

A: hehe ya saya taunya kan dari berita dok.

B: justru itu bu, media ga imbang memberitakan. Kenapa yg disoroti kebirinya, sampe2 perppu ini dinamakan perppu kebiri. Huh

A: hehe lha gimana to dok kebiri itu.

B: neh ya bu, saya kasih tau. Menurut perppu pasal 81A ayat (1), hukuman kebiri diberikan maksimal untuk 2 tahun. 2 tahun saja bu paling lama! Sekarang gmn perasaan ibu. Tersangka sudah melakukan kejahatan seksual sampai korban meninggal, bahkan jasadnya dibuang atau dimutilasi. Dan hanya dapet hukuman kebiri selama 2 tahun? Setelah itu bebas, setelah hormonnya seimbang kembali, hasrat seksualnya kembali. Gimana?

A: woo ya gabisa gitu. Kurang lama itu. Masak bunyi aturannya kayak gitu? Masak cuma 2 tahun? Harusnya yg setimpal dong dok!

Baca  Petisi Perawat Indonesia Untuk Presiden Joko Widodo

B: makanya bu. Jangan buru2 nuduh dokter ga dukung dong. Kita malah dukung pemerintah memberikan hukuman seberat2nya. Apa menurut ibu?

A: ya kalo korban meninggal pelakunya harus dihukum mati juga dong dok.

B: tepat bu. Jadi perppu ini pasal 81 ayat (5) menyebutkan bahwa bila menimbulkan korban lebih dari 1, mengakibatkan gangguan jiwa, penyakit menular, terganggu atau kehilangan fungsi reproduksi, dan/atau korban meninggal dunia, pelaku dipidana mati, seumur hidup, atau penjara minimal 10 th maksimal 20 th. Baru di ayat (7), disebutkan pelaku dapat dikenai tindakan kebiri dan pemasangan cip.

A: wah, saya baru tau. Begitu to dok.

B: iya bu. Dan keburi dilakukan setelah menjalani pidana pokok. Berarti setelah dipenjara 10 smp 20 tahun baru habis itu dikebiri. Kalau di pidana mati atau seumur hiduo ngapain dikebiri? Biar ga gangguin bidadari di surga bu? Hehehe

A: nah kalo gini penjelasannya saya jelas pak dokter. Kalau melihat kasus yg marak akhir2 ini memang semua korban meninggal dunia. Ga ada hukuman yg lebih pantas selain dihukum mati juga!

B: iya bu, makanya saya heran. Kok bisa perppu ini dinamakan perppu kebiri. Jadinya kan debat kusir tanpa ujung di negeri ini cuma seputar kebiri. Udah gitu, terkesan dibikin buat memusuhi IDI. Padahal kami para dokter cuma berusaha menjaga sumpah kita lho, bu.

A: iya dok. Harusnya dari awal kita sebut sebagai perppy hukuman mati bagi penjahat seksual. Pasti ga akan debat kayak gini. Semua langsung setuju

B: setuju bu!

A: eh tapi kalo bukan dokter, untuk yg hukuman penjara siapa dong yg melaksanakannya?

Baca  Akibat Piket Hingga 33 Jam, Dokter Nurul Kecelakaan Saat Mau Pulang Ke Rumah

B: yaelah bu. Ya jaksa lah bu. Kan pelaksana putusan hakim adl jaksa. Atu boleh mendelegasikan pada penegak hukum, polisi. Dokter itu bukan penegak hukum. Ntar pak jaksa ato pak polisi boleh lah diajarin gimana cara nyuntik di bokong.

A: oh gitu. Saya jelas sejelas2nya. Makasih dok.

B: sama2 ibu.

Sumber artikel :

https://www.facebook.com/dokterPiprim/posts/10209668890495521

Iklan dipersembahkan oleh Google
(Visited 36 times, 1 visits today)

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ad