Upaya meningkatkan preventif dan promotif dalam mencegah gigi berlubang di layanan kesehatan primer seperti Puskesmas masih memiliki kendala. Salah satunya, kekosongan dokter gigi di 4.000 Puskesmas di seluruh Indonesia.

Begitu disampaikan Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan, drg Kartini Rustandi, M.Kes saat temu media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

“Peran keberhasilan program kesehatan gigi dan mulut butuh dukungan dari berbagai lintas sektor,” katanya. Sebab menurutnya, ada beberapa fakta menarik di beberapa daerah Indonesia.

Baca Juga : Dokter Gigi : Hanya Dengan Kompetensi dan Profesionalitas, Sudah Siap Hadapi MEA?

Kartini menyontohkan, di Jogjakarta misalnya, 98 persen Puskesmas memiliki dokter gigi. “Kebiasaan menyikat gigi mereka meningkat, tapi cara menyikat gigi yang benar justru menurun dari 5,2-50 persen sehingga angka kariea disana tinggi.”

Yang menarik, kata dia, terjadi di Papua. Bagian Indonesia Timur ini memiliki tingkat kepedulian yang tinggi untuk kesehatan gigi. “Jumlah karies di Papua menurun, kesadaran menjaga kesehatan gigi meningkat.”

Hal ini membuat Kementerian Kesehatan berpendapat, selain kelengkapan fasilitas pemeriksaan gigi ternyata keberhasilan program pemerintah tergantung pada kepedulian masyarakat.

Baca Juga : Berhati-hatilah Sebelum Cabut Gigi

Sumber tulisan :

http://health.liputan6.com/

(Visited 55 times, 1 visits today)

Baca  IDEC Kedua Akan Hadir Kembali 2019 Meningkatkan Standar Kesehatan Gigi di Indonesia melalui Seminar Ilmiah dan Pameran Terkini bagi Dokter Gigi di Indonesia
Share:

admin

Admin website https://dental.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.