

Dokter gigi ada yang menjadi presenter, politisi, atau bintang film. Berbeda dengan Arthif Daniel yang memilih sampingan menjadi petinju.
Lelaki yang juga merupakan lulusan King’s College London ini pertama kali menggunakan sarung tinju saat usia delapan tahun. Di masa kecilnya pula, dia memiliki keinginan besar untuk berkarir di dunia kedokteran.
Penggemar Muhammad Ali ini mendapat pengalaman bekerja di praktek dokter gigi saat kanak-kanak. Sewaktu kecil dia adalah penggemar ilmu pengetahuan dan seseorang yang aktif.
Dalam wawancaranya bersama Dentistry, dia kemudian ditanya mengenai alasan memilih kedokteran gigi. Dia menjawab,
“Semua hal yang saya sukai ada di kedokteran gigi. Ilmu itu merangkum berbagai ilmu pengetahuan, kesenian, pengobatan pada orang sakit, teknik, dan tidak menyita waktu.”

Saat berkuliah, Arthif rajin berlatih dan mengajar tinju di universitasnya. Dia terus melanjutkan hobinya, sekalipun orang tuanya saat itu mengharapkannya fokus menyelesaikan studi.
Inspirasinya adalah Klitschko bersaudara. Dua orang petinju legendaris asal Ukraina—Vitali Klitschko dan Wladimir Klitschko—yang juga mendapatkan gelar PhD.
Sehabis kuliah, penggemar Manchester United ini kemudian menjalani karir sebagai petinju berlisensi. Turut pula dia menjadi seorang staff pengajar untuk mahasiswa pre-klinik sekali seminggu di King’s College.
Petinju yang dijuluki sebagai Dr. Hitman ini adalah seorang dokter gigi yang menggemari kedokteran gigi kosmetik. Dia memiliki keinginan besar untuk meraih gelar Master (MSc) di bidang implantologi. Keinginan tersebut tertunda, karena ketidaksesuaian jadwal latihan dan perkuliahannya.
Dalam mengejar karirnya sebagai dokter gigi dan petinju, dia membagi waktunya untuk itu. Dalam membagi waktu kerjanya, Arthif menjalankan rutinitas dokter gigi di pagi hari. Sedangkan malam harinya, dia fokuskan untuk berlatih tinju dan berolahraga.
Dokter gigi asal Salford, Manchester ini, berlatih di sasana Bolton, Manchester, dan London. Debut lelaki berusia 33 tahun ini sebagai petinju dimulai pada 20 Desember 2014.
Karir sebagai petinjunya juga bisa dibilang memuaskan. Sepanjang karirnya, dia telah bertarung sebanyak tujuh kali. Lima kali menang dan dua kali kalah.
Dia tidak menampik juga bahwa menjalankan kedua profesi tersebut adalah sulit. Namun dia selalu memiliki prinsip,
“Kerja keras dan dedikasi, adalah dua kunci kesuksesan.”
Lebih daripada itu, Arthif juga adalah orang yang bertanggung jawab. Dia memiliki janji untuk memperbaiki gigi lawannya yang rontok atau rusak saat bertarung dengannya.
“Ini menjadi kewajiban moral saya untuk memperbaiki untuk memperbaiki gigi mereka (baca: lawan),” ujar dokter gigi brewok ini pada wawancaranya bersama BBC.
Arthif Daniel adalah inspirasi dokter gigi yang berkarir di luar profesi sekaligus lawan di ring yang baik. Kalau Anda ingin mencoba kemampuannya merawat giginya, silahkan bertarung dengannya.
Sumber: Salford Star, BBC, Dentistry, 234fight, British Dental Journal, BoxRec