Dental ID
Home Perawatan Gigi 14 Masalah Mulut Karena Anda Seorang Perokok

14 Masalah Mulut Karena Anda Seorang Perokok

Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai dimana-mana di dunia. Kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial.

Banyak penelitian dilakukan dan malah disadari bahwa merokok mengganggu kesehatan tubuh. Tetapi untuk menghentikan kegiatan ini sangat sulit.

Para perokok berisiko mengalami masalah-masalah berikut ini:

– Perubahan warna gigi.

– Bau napas tidak sedap yang bersifat menetap.

– Berkurangnya kepadatan tulang pada rahang.

– Periodontitis: infeksi yang disebabkan bakteri pada rongga mulut sehingga  mengakibatkan kerusakan pada jaringan pendukung gigi.

– Meningkatnya penumpukan plak dan karang gigi.

– Meningkatnya risiko kanker mulut.

– Meningkatnya risiko sinusitis.

– Peradangan kelenjar ludah.

– Risiko timbulnya bercak-bercak putih di dalam mulut, disebut leukoplakia.

– Meningkatnya risiko penyakit gusi. Kondisi ini menjadi penyebab utama tanggalnya gigi.

– Bertambahnya risiko lubang pada gigi.

– Menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur.

– Proses penyembuhan setelah pencabutan gigi, perawatan periodontal, atau bedah mulut bertambah lama.

– Prosedur implan gigi memiliki tingkat keberhasilan yang lebih rendah.

Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Banyaknya komponen tergantung pada tipe tembakau, temperatur pembakaran, panjang rokok, porositas kertas pembungkus, bumbu rokok serta ada tidaknya filter. Sedangkan zat-zat yang berbahaya berupa gas-gas dan partikel-partikel. Asap rokok yang kita hisap 90% mengandung berbagai gas seperti N2, O2, CO2, 10% sisanya mengandung partikel tertentu seperti ter, Nikotin dan lain-lain. Partikel dalam asap rokok yang dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik) adalah ter.

Pengaruh Merokok Terhadap Lidah

Pada perokok berat, merokok menyebabkan rangsangan pada papilafiliformis (tonjolan/juntai pada lidah bagian atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Disini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds).

Baca  Penelitian Ini Menjelaskan Rokok Sebabkan Gigi Berlubang Atau Karies Parah

Pengaruh Merokok Terhadap Gusi

Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi berdarah. Disamping itu hasil pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga mudah terjangkit penyakit.

Penebalan Mukosa Akibat Merokok

Merokok merupakan salah satu faktor penyebab Leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus. Hal ini bisa dijumpai pada usia 30-70 tahun yang mayoritas penderitanya pria terutama yang perokok. Menurut penelitian Silverman dari semua kasus Leukoplakia 95% adalah perokok.

Iritasi yang terus menerus dari hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan pada jaringan mukosa mulut. Sebelum gejala klinis terlihat, iritasi dari asap tembakau ini menyerang sel-sel epitel mukosa sehingga aktifitasnya meningkat. Gejala ini baru terlihat bila aktifitas selluler bertambah dan epitel menjadi tebal, terutama tampak pada mukosa bukal (mukosa yang menghadap pipi) dan pada dasar mulut. Perubahan mukosa mulut terlihat sebagai bercak putih. Bercak putih tersebut mungkin disebabkan karena epitel yang tebal jenuh dengan saliva (air ludah). Para ahli mengatakan bahwa leukoplakia merupakan lesi pra-ganas di dalam mulut. Perubahan leukoplakia menjadi ganas 3-6%.

Noda atau Stain Karena Tembakau

Gigi dapat berubah warna karena tembakau. Pada mulanya noda ini dianggap disebabkan oleh nikotin, tetapi sebetulnya adalah hasil pembakaran tembakau yang berupa ter. Nikotin sendiri tidak berwarna dan mudah larut. Shafer dan kawan-kawan mengatakan bahwa warna coklat terjadi pada perokok biasa, sedang warna hitam terjadi pada perokok yang menggunakan pipa. Noda-noda tersebut mudah dibersihkan karena hanya terdapat di dataran luar gigi. Tetapi pada orang yang merokok selama hidupnya, noda tersebut dapat masuk ke lapisan email gigi bagian superficial dan sukar untuk dihilangkan.

Baca  Cara Mengatasi Gigi Hitam Pada Anak Dan 12 Cara Untuk Mencegahnya

Kebiasaan merokok sangat mempengaruhi kesehatan mulut terutama perubahan mukosa (selaput lendir). Kebanyakan, kanker di dalam mulut dimulai dengan perubahan mukosa. Perubahan ini tidak menimbulkan rasa sakit (lesi pra-ganas) sehingga tidak diperhatikan sampai keadaan menjadi lanjut. Oleh karena itu jika terdapat bercak putih, sedini mungkin datang ke dokter gigi.

Bahaya Tembakau Non-Isap

Selain menjadi bahan dasar rokok, di beberapa negara termasuk Indonesia, daun tembakau dapat dikunyah atau dikulum. Tembakau kunyah ini umumnya hanya diproduksi oleh usaha rumahan skala kecil dan tanpa merek, atau bahkan dilinting hanya untuk konsumsi pribadi.

Sayangnya, tembakau non-isap ini ternyata lebih berbahaya dibandingkan merokok. Tembakau mengandung lebih dari 25 bahan kimia yang berisiko menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan. Penggunaan tembakau yang dikunyah dapat menyebabkan tubuh terpapar kandungan nikotin jauh lebih banyak dibandingkan rokok. Selain itu, tembakau non-isap ini dapat menyebabkan iritasi dan penipisan lapisan gusi, sehingga gigi menjadi lebih sensitif.

Berhenti Merokok

Seorang perokok memiliki risiko enam kali lebih tinggi untuk mengidap kanker mulut dan tenggorokan dibandingkan yang tidak merokok. Penelitian juga membuktikan bahwa dengan berhenti merokok, risiko mengidap penyakit gusi akan menurun drastis. Selain itu, hampir semua pengguna tembakau non-isap yang mengidap leukoplakia juga bisa sembuh dalam waktu kurang dari dua bulan.

Nicotine Replacement Therapy (NRT) adalah salah satu terapi untuk menghentikan kebiasaan merokok yang relatif aman untuk semua orang. Terapi dilakukan dengan beberapa pilihan:

  • Permen karet nikotin: dikunyah perlahan-lahan selama 30 menit secara teratur.
  • Tablet isap: diisap di antara gusi dan di bagian dalam pipi selama 30 menit.
  • Tablet sublingual: tablet dibiarkan larut di bawah lidah.
  • Inhaler: dihirup secara teratur dan sesuai dosis.
  • Transdermal: ditempelkan pada kulit yang berpemukaan kering dan tidak berambut pada tubuh bagian atas.
  • Obat semprot hidung.
Baca  Rokok Elektrik dan Vape, Mampukah Mencegah Gigi Jadi Kuning?

Tanyakan dokter untuk mengetahui terapi manakah yang lebih sesuai untuk Anda.

Memeriksakan Diri ke Dokter Gigi

Selain menyikat gigi, berkumur dengan cairan antibakteri dapat mengurangi risiko penyakit gigi dan gusi. Telah tersedia obat kumur khusus untuk perokok. Apakah Anda perokok atau bukan, tetaplah penting untuk memeriksakan diri ke dokter gigi jika Anda mengalami gejala berikut ini:

  • Gusi berdarah saat disikat.
  • Gigi menjadi lebih sensitif terhadap makanan panas atau dingin.
  • Gusi bengkak, nyeri, atau merah.
  • Gusi yang meregang atau menjauh dari gigi.
  • Berubahnya pertemuan deretan gigi atas dan bawah.
  • Bau mulut yang tidak kunjung hilang.
  • Tanggalnya gigi permanen.

Terima kasih

  1. http://www.smallcrab.com/kesehatan/418-pengaruh-rokok-terhadap-gigi-dan-mulut
  2. http://dokita.co/blog/dampak-merokok-terhadap-kesehatan-mulut/
  3. http://www.alodokter.com/bahaya-merokok-bagi-kesehatan-mulut
(Visited 762 times, 1 visits today)

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ad