Dalam dunia kesehatan gigi, plak gigi termasuk salah satu masalah gigi yang paling banyak ditemui. Sayangnya, tidak banyak yang sadar bahwa mereka sedang memelihara plak gigi di mulutnya.

Kenapa banyak orang tidak sadar memiliki plak gigi? Karena plak gigi kadang tidak terasa sakit, sehingga penderita tidak merasa kalau ada yang salah dengan kesehatan giginya. Kalau sudah begini, tidak ada usaha yang dilakukan sebagai cara menghilangkan plak gigi. Padahal, plak gigi yang dibiarkan lama-kelamaan akan menimbulkan masalah yang lebih serius lagi.

Apa plak gigi?

Plak gigi sebenarnya adalah lapisan tipis yang terdiri dari beragam jenis mikroorganisme yang menempel pada sela-sela gigi atau gusi. Mikroorganisme ini sendiri kebanyakan berasal dari makanan yang masuk ke mulut kita saat makan. Tanpa pembersihan yang optimal, tumpukan ini lama-lama akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi.

Di dalam plak inilah hidup mikroorganisme yang memproduksi asam, sehingga mampu merusak enamel gigi. Enamel gigi yang rusak membuat gigi rentan terhadap berbagai masalah kesehatan gigi dan tidak jarang memberikan dampak negatif pada mereka yang memiliki kerusakan gigi.

Teman-teman juga bisa melihat video tentang plak di bawah ini

Apa yang menyebabkan plak pada gigi?

Faktor utama penyebab timbulnya plak gigi adalah malas gosok gigi atau membersihkan gigi. Tanpa rutinitas membersihkan gigi atau sikat gigi yang baik, plak gigi akan menumpuk dengan cepat dan menjadi tebal, lalu mengeras. Ya, umumnya plak gigi mulai muncul sekitar 4 hingga 12 jam setelah terakhir menggosok gigi. Jadi, jika dibiarkan terlalu lama, maka plak akan menebal dan sulit hilang.

Baca  Ingat Pilih Dokter Gigi Sesuai Spesialisasinya

Terlalu banyak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi juga disinyalir mempercepat penumpukan plak di sela-sela gigi dan gusi. Karbohidrat merupakan zat yang disukai oleh mikroorganisme di mulut. Karena itu, jika ada sisa makanan yang mengandung karbohidrat dan tidak disikat bersih, akan jadi tempat berkembang biak mikroorganisme tersebut.

Berapa lama plak menjadi karang gigi?

Pembentukan karang gigi berawal dari plak yang mengalami proses mineralisasi serta pengerasan dalam waktu 4–8 jam. Plak yang masih lunak akan berubah menjadi keras saat bercampur dengan garam mineral yang ada di dalam air ludah. Proses ini dimulai dari hari pertama sampai keempat belas.

Umumnya dalam waktu dua hari, 50 persen plak yang mengeras akan mengalami mineralisasi. Selanjutnya, dalam waktu 12 hari, 60–90 persen akan mengalami mineralisasi.

Apa perbedaan plak gigi dan karang gigi?

Banyak orang yang beranggapan plak gigi dan karang gigi sama. Nah biar tau apakah memang sama atu berbeda bisa menyimak video berikut

Bahaya Plak Gigi

Plak gigi yang tidak dibersihkan akan mengeras dan menjadi karang gigi. Nah, karang gigi ini tidak bisa dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.

Sisa makanan dan plak yang menumpuk menjadi karang gigi ini akan diubah oleh kuman atau bakteri menjadi asam yang dapat merusak gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Selain itu, penumpukan sisa makanan dan bakteri bisa menimbulkan bau mulut (halitosis) dan gangguan pada gusi.

Plak yang menumpuk dan menjadi karang gigi dapat menyebabkan peradangan pada gusi atau gingivitis. Berikut adalah gejala radang gusi:

  • Pembengkakan gusi
  • Warna gusi berubah menjadi lebih merah
  • Gusi berdarah, terutama saat menyikat gigi

Gingivitis atau radang gusi dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah, yaitu kerusakan sampai ke tulang yang disebut periodontitis.

Baca  Penelitian : Kesehatan Gigi Erat Hubungannya Dengan Alzheimer

Plak gigi yang tidak terurus dan menumpuk dalam waktu yang cukup lama bisa menyebabkan kerusakan gigi dan berbagai kondisi kesehatan gigi serius lainnya. Berikut beberapa masalah yang timbul karena plak gigi.

Gigi Berlubang

Gigi berlubang adalah konsekuensi umum karena mikroorganisme atau bakteri yang berkumpul di plak gigi mengeluarkan zat asam. Zat asam ini perlahan mengikis lapisan enamel gigi lalu menggerogoti gigi. Sedikit demi sedikit akan timbul retak atau celah, yang lama-kelamaan akan menjadi lubang besar di gigi.

Tartar

Tartar atau kalkulus adalah lapisan plak yang telah mengeras seperti semen dan tidak bisa dibersihkan dengan menggunakan sikat gigi biasa. Tartar muncul setelah plak dibiarkan begitu saja dalam waktu yang lama. Sekilas, tartar terlihat keropos memiliki permukaan kasar. Selain itu, tartar juga berwarna kuning kecoklatan sehingga membuat gigi tidak sedap dipandang. Semakin lama tidak dibersihkan, tartar akan semakin lapuk dan mengikis gigi.

Periodontitis

Periodontitis bermula dari infeksi pada gusi yang umumnya adalah akibat adanya masalah pada gigi. Infeksi ini kemudian menyebar dan menimbulkan kerusakan tulang gigi di sekitar rahang. Dengan kata lain, periodontitis adalah dampak buruk dari gingivitis yang tidak disembuhkan.

Gingivitis

Gingivitis atau dalam bahasa awamnya sering disebut sebagai gusi bengkak adalah juga salah satu dampak memburuknya plak gigi. Secara kasat mata, gingivitis bisa terlihat dari munculnya warna merah kehitaman dan bentuk gusi yang membengkak. Jika disentuh atau terkena makanan yang agak tajam, gusi yang sedang meradang ini mudah terluka dan berdarah. Sayangnya, banyak kasus di mana gingivitis tidak menimbulkan sakit yang berarti sehingga bisa saja Anda mengalami gingivitis tanpa menyadarinya.

Baca  Robby Tumewu Meninggal, Gigi Berlubang Bisa Faktor Stroke

Apakah plak di gigi bisa hilang?

Jika ada yang bertanya seperti di atas maka jawabannya tentu saja plak gigi bisa dihilangkan. Plak gigi lebih baik dibersihkan sedini mungkin sebelum berubah menjadi karang gigi yang akan lebih sulit untuk dihilangkan. Berikut ini  cara menghilangkan plak gigi

  • Menyikat gigi minimal 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride
  • Menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut
  • Menyikat gigi selama minimal 2 menit dengan teknik yang benar, terutama pada bagian pertemuan antara gigi dan gusi
  • Menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik secara rutin setiap hari agar dapat menghilangkan bakteri berbahaya yang membentuk plak
  • Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) setiap hari
  • Perhatikan juga pola makan dan batasi kebiasaan mengonsumsi makanan ringan atau mengemil.
  • Cobalah mengemil sayuran atau buah-buahan karena bisa membantu air liur untuk menetralisir asam yang dihasilkan oleh plak gigi.
  • Selain itu, periksakan gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi.

Sumber :

1. https://herminahospitals.com/

2. https://www.alodokter.com/

3. https://www.tanyapepsodent.com/

4. https://www.klikdokter.com

(Visited 280 times, 1 visits today)
Share:

admin

Admin website https://dental.id