
Setelah pernah membahas dokter gigi yang hobi mengendarai motor sport (Yustika Chrysandra : Dokter Gigi Yang Hobi Ngoper Gigi Motorsport). Rubrik Sosok kembali menghadirkan dokter gigi yang modis dan juga sebagai atlet golf. Vega Lien Rambe
Profesi sebagai dokter gigi tak pernah dibayangkan Vega Lien Rambe saat duduk di bangku SMA. Ketimbang menjadi pekerja medis, ia kala itu lebih mengidamkan masa depan sebagai atlet golf. Terlebih ketika restu dan dukungan kedua orangtua diperoleh.
“Zaman SMA memang hobi main golf bareng orangtua. Jadi, ya, dapat arahan dan bimbingan juga,” ujar dokter gigi Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (RS SMC) tersebut saat disambangi Maskulin di ruang kerjanya. Ketika SMA, perempuan asal Bontang itu biasa melakoni hobinya di lapangan golf Badak LNG.
Meski profesi dokter gigi terbilang menyita waktu, ia tak ingin membuang hobi tersebut. Sesekali Vega menyempatkan diri bermain golf di Driving Range Villa Tamara Samarinda. “Kalau ada teman-teman di sini (RS SMC) mau ikut pasti saya bawa,” tambahnya.
Untuk mengasah kemampuan, Vega kerap mengikuti kompetisi golf. Kompetisi terakhir diikutinya adalah Gubernur Cup pada Maret 2015.
Baca Juga :
- Meily Zuraida : Cabut Gigi Gratis, Modal Saya Ke Senayan
- Aloysius Giyai : Dokter Gigi, Cerita Masa Lalu Dan “Kitab Suci” Praktisi Kesehatan
- Fuad Gandhi Rizal : Difabel Dokter Gigi dan Peneliti Di Jepang
Sebagai dokter berparas cantik, ia punya pengalaman menangani pasien “nakal”. Nakal yang dimaksud adalah pasien dengan tingkah lebay saat giginya diperiksa. “Ya, ada yang teriak-teriak lebay dan bawel. Baru juga dipasang kapas, sudah teriak-teriak,” kenang Vega lantas tertawa.
Selain itu, ada pula pasien berusaha mencari perhatian Vega. Ia mengisahkan, pasien tersebut menolak giginya dicabut dan berteriak tak karuan. Padahal, pasien itu pria dewasa. “Anehnya saat giginya diperiksa dokter gigi spesialis, pasien ini diam saja dan menurut. Bisa jadi karena dokternya cowok,” ujarnya berkelakar.
Ketika menghadapi pasien demikian, ia rupanya tak ambil pusing. Vega lebih memilih tegas kepada pasien yang bersikap lebay. Bahkan, ia cenderung cuek dengan kelakuan para pasiennya itu. “Enggak mungkin marah karena pasiennya juga sudah dewasa. Kalau saya marah bisa makin lebay kelakuannya,” terang Vega yang sudah lebih setahun menjadi dokter gigi.

Urusan asmara, perempuan berusia 27 itu mengaku bahwa kesibukan di rumah sakit membuatnya sedikit sulit mendapat pasangan. “Sekarang masih belum ada pasangan. Tapi, selama ini memang belum pernah pacaran dengan sesama pekerja medis,” ucapnya kemudian tertawa.
Ia tak menampik anggapan banyak dokter gigi perempuan cantik dan modis. Namun, menurutnya itu dipengaruhi pekerjaan yang lekat dengan teknologi. Terlebih bagi Vega yang menempuh pendidikan dokter di Universitas Trisakti, DKI Jakarta, tentu lekat dengan gaya anak muda di sana.
Vega kini berencana mengambil gelar spesialis periodontologi. Di Kaltim masih sangat jarang dokter gigi di bidang spesialisasi tersebut. “Papa juga dukung. Jadi, ya, doakan saja ke depannya bisa tercapai,” ucapnya mengakhiri.
Baca Juga : Endang Murniati : Perjuangan Pengidap Skizofrenia Menjadi Dokter Gigi
Sumber tulisan dan gambar :