Jangan Tergiur Dengan Behel Abal-Abal - Dental ID
Dental ID
Home Perawatan Gigi Jangan Tergiur Dengan Behel Abal-Abal

Jangan Tergiur Dengan Behel Abal-Abal

Kawat gigi atau behel tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Behel sudah sangat umum digunakan oleh tua maupun muda. Bahkan, penggunaan kawat gigi ini sempat menjadi trend di kalangan anak muda. Sebagian dari masyarakat juga menjadikannya sebagai sebuah fashion.

Meski tak memiliki masalah pada gigi, ada yang tetap menggunakan behel agar terlihat keren dan percaya diri. Bagi yang memiliki dana cukup, dokter gigi menjadi tempat mereka memasang kawat gigi tersebut. Namun, sebaliknya ada juga yang nekat memasang behel kepada orang yang ngaku sebagai tukang gigi. Alasannya, harga yang ditawarkan murah dan hasilnya terlihat sama dengan behel pada umumnya.

Padahal, menurut drg Elisunarti, behel sendiri berfungsi untuk memperbaiki masalah pada gigi. Ia mengatakan, ada beberapa kriteria gigi yang harus diberi perawatan behel. “Kriteria gigi yang harus mendapatkan perawatan itu sebenarnya adalah gigi yang memang ada masalah dengan posisi yang mengganggu estetis. Misalnya gigi berjejal, gigi jarang atau susunan gigi yang terlalu ke depan (maju atau mundur, red), kelainan rahang dan lainnya yang dirasa perlu untuk mengoreksi kelainan yang sesuai dengan kaidah medis,” ujarnya.

Sedangkan defenisi behel fashion sendiri, dokter gigi yang akrab disapa dokter Ayank mengaku bingung. Sebab, sesungguhnya tidak ada satupun behel itu yang bisa digunakan untuk fashion. Keberadaan behel dijelaskan drg Ayank, banyak sedikitnya pasti menimbulkan pergerakan pada gigi. Jadi, jika tidak ditangani oleh profesional, yang sesuai dengan kompetensinya, ya pasti akan sangat berbahaya! Jadi behel it’s not for  fashion ya.

Pemasangan behel, dikatakannya memang harus dimulai dengan keinginan pasien terlebih dahulu. Kemudian, nanti dokter gigi tinggal menjelaskan treatment planning yang akan dilakukan. Semuanya akan dibahas tuntas sampai ke cost-nya. “Prosedurnya tentu kondisi gigi di check dulu. Pasien dan dokter akan konsultasi terkait perawatan apa yang harus dilakukan. Apa risiko hingga biayanya juga dirincikan. Jika pasien berkenan, ya go a head,” sambungnya.

Baca  Yolita Dental Care Tangerang : Promo Behel Metal Premium Rp 2 Juta

Hal seperti ini tentu tidak ditemukan jika memilih memasang behel abal-abal pada orang yang mengaku-ngaku ahli gigi. Selain tidak mendapat pemeriksaan secara detail dan dari kacamata medis, pemasangan behel abal-abal juga memiliki risiko yang besar lho.

Dijelaskan dokter Ayank, risiko terbesar sebenarnya adalah kesehatan pribadi dan materi. Artinya, ketika kita berani mendatangi “siapapun” untuk pemasangan kawat gigi abal-abal, berarti kita sedang mempertaruhkan kesehatan kita seutuhnya. Boro-boro treatment yang akan kita terima sesuai dengan kaidah medis, hal kecil seperti sterilisasi saja sudah menjadi masalah yang sangat complicated.

“Bayangkan saja Anda mendatangi salon atau tukang gigi yang nggak pernah tahu, bahkan nggak mau tahu mensterilkan alat-alat yang digunakan. Bukan tidak mungkin salah satu korbannya ada menderita penyakit menular. Bagaimana kalau ternyata itu HIV dan tiba-tiba Anda tertular. Hal kecil yang tujuannya hanya untuk gegayaan, tiba-tiba mengancam nyawa Anda, serem kan?,” sambungnya.

Wah, ngeri banget ya. Bukannya cantik, yang ada malah nambah penyakit. Kemudian dari segi materi. Behel abal-abal memiliki kemungkinan terjadinya pergeseran extreem atau bahkan ada gigi yang sampai lepas dari socket-nya. Bisa juga susunannya dari yang hancur malah semakin hancur.

Artinya kamu pasti perlu dana lebih banyak untuk perbaikan guna memperbaiki kerusakan yang sudah ditimbulkan oleh pelaku behel abal-abal atau tukang gigi tersebut. Biayanya bisa lebih mahal dibanding jika kamu memasang behel pada profesionalnya sejak awal.

Dokter gigi Ayank sendiri pernah menangani kasus parah pasien akibat behel abal-abal. “Kasus terparah yang pernah saya tangani adalah pasien datang dengan kondisi gigi depan sudah dipotong oleh tukang gigi. Akibatnya, giginya mekar seperti bunga. Kondisi gigi semua sudah berantakan. Gigi sudah tidak dalam lengkung rahang normal. Kalau gigi depan sudah dipotong, saya mau apakan lagi? Untuk sementara saya fokus memperbaiki posisinya dulu. Next step-nya dibikin gigi palsu cekat atau permanen,” paparnya.

Baca  Panduan Lengkap: Cara Menyikat Gigi yang Benar untuk Kesehatan Gigi yang Optimal

Tragis banget ya. Dampaknya bisa separah itu. Belum lagi jika alat yang digunakan tidak higienis seperti yang dikatakan dokter tadi. Bakteri dan bibit penyakit tentu mudah berpindah. Jika sudah masuk ke daerah luka, terbawa aliran darah mengendap di organ vital. Bayangkan saja jika bakteri masuk ke jantung.

“Atau seperti yang saya ceritakan tadi. Ini memang sudah real terjadi. Pasien pasang behel di tukang gigi. Ternyata dia punya pacar yang terinfeksi HIV. Kemudian pasien rutin visit dokter dengan keluhan sariawan yang tak kunjung sembuh. Tiba-tiba, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata pasien terinfeksi virus HIV. Bayangkan tukang gigi yang nggak pernah mensterilkan alat tempurnya dan tiba-tiba ada pasien yang  sudah terinfeksi HIV dan dia menjadi sumber penyebaran penyakit buat korban lainnya, super horor bukan,” terangnya lagi.

So, masih berpikiran untuk memasang behel abal-abal? Lebih baik keinginan tersebut dikubur dalam-dalam ya. Atau yang sudah terlanjur memasang, segera tanggalkan dan konsultasikan ke dokter gigi. “Kalau mau pasang behel, silakan kunjungi dokter gigi terdekat. Jangan pernah korbankan kesehatan dan masa depanmu hanya untuk tampil cantik. Beauty is pain itu mungkin benar. Tapi lebih benarnya lagi jika ditangani oleh ahli yang berkompeten di bidangnya dalam hal ini dokter gigi dan spesialis orthodonti. So visit dentist 1 kali dalam 6 bulan. Konsultasikan kesehatan gigi dan mulut kamu secara rutin biar cantik kamu makin terpancar,” ujarnya.

Sumber :

http://riaupos.co

Iklan dipersembahkan oleh Google
(Visited 278 times, 1 visits today)

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ad