

Dibutuhkan tenaga dokter gigi asing untuk memenuhi kebutuhan warga Hong Kong dan Singapura. Tercatat bahwa kedua negara tersebut kekurangan dokter gigi.
Menurut laporan dari pemerintah Hong Kong, sebagian besar kota di negara tersebut akan kekurangan tenaga medis–dokter gigi–selama 10 tahun ke depan. Usulan untuk solusi keadaan tersebut, komisi laporan merekomendasikan peningkatan perekrutan jumlah tenaga kesehatan dari luar negeri yang berkualitas. Dokter gigi tersebut akan bekerja di rumah sakit umum.
Seperti dilansir, South China Morning Post, rumah sakit umum di Hong Kong sebenarnya telah mengizinkan perekrutan dokter gigi asing di bawah pembatasan kerja selama satu tahun. Namun, karena kondisi ketat yang membatasi orang asing bekerja di sektor swasta, hanya 12 tenaga medis luar negeri yang tergabung tahun lalu.
Terlepas dari fakta bahwa 2016, klinik umum di kota-kota Hong Kong kekurangan 250 dokter dan 700 perawat. Solusi dari Konsil Kedokteran Hong Kong–menidirikan badan pengawas dan hukum yang memberikan izin untuk dokter asing–menghadapi penolakan yang cukup besar.
Organisasi profesi medis dan pasien di sana telah menyuarakan keprihatinan bahwa persyaratan perizinan untuk dokter asing yang terlalu mudah. Dalam survei terbaru, 78 persen dari 1.003 responden masyarakat umum menentang gagasan dokter luar negeri untuk berpraktik di Hong Kong.
Namun kebijakan perekrutan tenaga medis asing tetap terjadi. Dalam rangka untuk mengatasi prediksi kekurangan tenaga kesehatan telah dilakukan beberapa usulan. Seperti peningkatan jumlah perekrutan akan ditingkatkan tiga kali lipat dan perpanjangan kontrak untuk menarik lebih banyak dokter.
Di Singapura, Straits Times melaporkan defisit tenaga dokter gigi telah terjadi. Dokter gigi asing sudah menjadi mayoritas dokter gigi baru yang terdaftar dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, pada tahun 2014, hanya 46 dari 187 dokter gigi baru terdaftar adalah lulusan lokal.
Namun, masuknya dokter gigi asing bukan hanya untuk membantu kekurangan tersebut.
“Dengan pertumbuhan populasi orang tua, permintaan untuk layanan gigi tidak hanya meningkatkan tetapi juga berubah karena kebutuhan gigi pasien orang tua yang lebih kompleks,” kata Singapura Kepala Petugas Pelayanan Gigi Dr Patrick Tseng Seng Kwong.
Jumlah dokter gigi yang khusus melayani pasien geriatri di kedua negara tersebut terlalu sedikit. Pada tahun 2014, dokter gigi spesialis adalah sebesar 16,4 persen dari dokter gigi di Singapura. Hal itu sesuai laporan tahunan dari Konsil Kedokeran Gigi Singapura. Akibatnya, Kementerian Kesehatan di sana telah mulai menawarkan beasiswa untuk dokter gigi yang ingin melanjutkan studi di bidang geriatri dan pasien berkebutuhan khusus.
Upaya lain untuk memperbaiki situasi tersebut termasuk pembukaan pusat pelayanan kesehatan gigi di Singapura pada bulan Juni 2016 kemarin. Fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut orang tua dan orang-orang dengan kebutuhan khusus.
Anda dokter gigi? Anda berpeluang bekerja di Hong Kong dan Singapura.
Sumber: Dental Tribune, South China Morning Post, Straits Times
Do you have an information about how do we get the link to apply kinda this job for foreigner , I am Indonesian but I am looking for the information for my friend he is dentist from another country, thank you