5 Bahaya Anak Menelan Pasta Gigi. Efeknya Sampe Ke Tulang Lho - Dental ID
Dental ID
Home Perawatan Gigi 5 Bahaya Anak Menelan Pasta Gigi. Efeknya Sampe Ke Tulang Lho

5 Bahaya Anak Menelan Pasta Gigi. Efeknya Sampe Ke Tulang Lho

Saat sedang berselancar di instagram ada bahasan tentang iklan pasta gigi. Ternyata pertanyaan yang rame di ikan tersebut adalah apakah aman jika tertelan oleh anak?

Tentu saja pertanyaan lanjutannya adalah apakah ada pasta gigi anak yang aman jika tertelan.

Berikut artikel selengkapnya.

Kondisi dimana anak secara sengaja maupun tidak sengaja menelan pasta gigi sangat sering terjadi di masyarakat. Bahkan mengutip dari web https://www.alodokter.com, ada sekitar 96% anak memiliki kebiasaan menelan pasta gigi ketika menyikat gigi.

Melihat fenomena ini pasti membuat orang tua khawatir. Tapi apakah memang anak menelan pasta gigi ada dampak buruknya? Atau memang pasta gigi anak sudah didesain dengan aman ketika tidak sengaja tertelan.

Bahaya anak menelan pasta gigi

Ada 5 bahaya saat anak menelan pasta gigi dan ternyata salah satunya langsung ke tulang. Apa saja?

1. Fluorosis

Salah satu kandungan aktif yang umum terdapat pada pasta gigi anak adalah fluorideFluoride ini dipercaya mampu membantu mencegah gigi berlubang.

Kendati demikian, fluoride bisa menimbulkan keluhan jika tertelan dalam jumlah yang banyak atau lebih dari 8,4 mg/kg. Keluhan yang muncul akibat menelan fluoride ini disebut dengan fluorosis.

Fluorosis bisa ditandai dengan perubahan warna pada gigi atau munculnya bercak putih pada gigi. Perubahan warna ini bisa bersifat permanen. Selain itu, gigi anak yang masih berkembang pun bisa saja jadi mudah berlubang.

fluorosis pada gigi anak
Sumber : https://hellosehat.com/gigi-mulut/gigi-anak/fluorosis-gigi-anak/

Berdasarkan SNI 16-4767-1988 tentang pasta gigi anak, pasta gigi anak seharusnya tidak mengandung sukrosa atau karbohidrat terfermentasi, dan kadar fluor bebas maksimal yang diperbolehkan adalah 500 – 1000 ppm.

Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 445/Menkes/per/V/1998. Lampiran 1#34 disebutkan bahwa batas maksimum garam fluoride dan turunannya dalam sediaan hygiene mulut adalah 0,15 % atau setara dengan 1500 ppm, jumlah ini sesuai dengan aturan Asean Cosmetic Directive 76/768/EEC Annex III Bagian I, aturan FDA Amerika Serikat dan ISO 116092.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Public Interest Research and advocacy Centre Lembaga Konsumen Jakarta (KKJ PIRAC), pada 9 merek pasta gigi anak, menunjukkan bahwa hanya satu merek yang kandungan fluornya dibawah atau sama dengan SNI (paling tinggi 1000 ppm), sisanya diatas standard.

Baca  Scaling Gigi: Perawatan Penting untuk Kesehatan Gigi Anda

Hal tersebut membahayakan karena diatas standard, dan disarankan agar SNI menurunkan syarat kandungan fluor dalam pasta gigi menjadi 250-500ppm.

Penelitian yang dilakukan oleh Prof.Dirk Vanden Berghe dari universitas Antwerpen Swedia, di Indonesia menunjukkan 30-40% pasta gigi ditelan oleh anak pada saat menggosok gigi. Hal ini terjadi pada pasta gigi yang diberi rasa buah.

2. Terhambatnya Penyerapan Kalsium

Pasta gigi anak memang terasa manis, sehingga mereka kerap kali menelannya. Namun, terlalu sering menelan pasta gigi yang mengandung fluoride dapat menyebabkan terhambatnya proses penyerapan kalsium dalam tubuh.

Jika hal ini terjadi, Si Kecil bisa saja mengalami gangguan sistem saraf, gangguan sistem imunitas tubuh, kerapuhan tulang, penurunan IQ, serta pertumbuhan tubuh yang terhambat.

3. Masuknya Racun ke Dalam Tubuh

Fluoride merupakan bahan kimia pada pasta gigi yang memiliki efek racun kimia yang berbahaya bagi tubuh. Karena hal tersebut, kandungan fluoride pada pasta gigi selalu dibatasi.

Jika bahan kimia yang satu ini sering tertelan dan masuk ke dalam tubuh, tubuh bisa saja keracunan dan menimbulkan sejumlah gejala, seperti sakit kepala, mual dan muntah, bahkan kehilangan kesadaran.

4. Menyebabkan Munculnya Bintik Kuning pada Gigi

Ketika fluoride sering tertelan, maka akan menimbulkan sejumlah gejala. Biasanya, gejala ditimbulkan dengan adanya noda kecoklatan atau bintik-bintik kuning yang menyebar pada permukaan gigi.

Hal tersebut terjadi karena pembentukan enamel gigi yang tidak sempurna. Pembentukan yang tidak sempurna ini dapat memicu kerusakan akibat terjebaknya sisa-sisa makanan pada area tersebut, sehingga bakteri dan kuman menumpuk. Hal tersebutlah yang menjadi awal mula dari karang gigi.

5. Mengalami Kelainan Tulang dan Gigi

Ketika Si Kecil memakai pasta gigi yang berlebihan, kelebihan fluoride ini akan menyebabkan kelainan pada gigi dan tulang. Pasalnya, fluoride yang masuk ke dalam tubuh setengahnya akan disimpan di dalam tulang dan akan terus bertambah seiring berjalannya usia. Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, kelainan tulang bisa saja terjadi.

Baca  Yang Perlu Diketahui Tentang Karang Gigi dan Akibat Jika Tidak Dibersihkan

Pasta gigi yang aman untuk anak

Kendati bisa menimbulkan bahaya bila tertelan, bukan berarti bisa membebaskan anak untuk tidak menyikat giginya dengan pasta gigi, ya. Bagaimanapun, menyikat gigi dengan pasta gigi adalah cara terbaik untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi anak.

Pemakaian pasta gigi berfluoride seukuran kacang polong disarankan untuk anak-anak berusia 3–6 tahun. Dengan ukuran yang kecil, masih sangat aman jika bahan tersebut tertelan ketika buah hati sedang menyikat gigi.

Baca Kapan Gigi Anak Tumbuh? Mengenal Tahapan Pertumbuhan Gigi Anak

Jangan biarkan anak kita mengoleskan pasta gigi sendiri atau menyikat gigi tanpa pengawasan orangtua. Hal tersebut dikarenakan, anak-anak di bawah usia 6 tahun lebih cenderung menelan pasta gigi karena refleks menelan mereka masih belum berkembang sepenuhnya.

dosis pasta gigi untuk anak
Sumber : https://kidzdental.co.id/2022/05/review-tooth-spray-untuk-gigi-anak/

Pastikan selalu mengawasi anak ketika ia menyikat giginya sendiri. Selain itu, jangan lelah untuk mengajarkan dan mengingatkannya untuk tidak menelan pasta gigi dan rajin berkumur setelah menyikat gigi.

Bila dilakukan secara rutin, lama-kelamaan anak akan mengerti, mahir menyikat gigi, dan tidak menelan pasta gigi yang digunakannya untuk menyikat gigi.

Panduan cara menggunakan pasta gigi yang benar

Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah selama ini Anda menyikat gigi dengan benar? Berikut ini adalah panduan yang dapat Anda jadikan referensi sebagai cara menggunakan pasta gigi untuk hasil akhir yang maksimal.

  • Perhatikan banyaknya pasta gigi.

Untuk anak saat gigi pertama kali tumbuh sampai usia 3 tahun, menggunakan selapis tipis pasta gigi dan tidak lebih dari ukuran biji beras.

Untuk anak usia 3-6 tahun, berikan pasta gigi dengan ukuran sebesar kacang polong saja. Orang tua perlu mendampingi anak ketika menyikat gigi untuk memastikan anak melakukannya dengan baik.

  • Sikat gigi dengan cara yang benar.

Sikatlah gigi selama minimal dua menit. Untuk memaksimalkan kegunaan odol, sikat gigi sedikit demi sedikit dengan gerakan memutar dan bulu sikat menghadap 45 sudut ke arah gusi.

Baca  Pentingnya Membersihkan Lidah Saat Menyikat Gigi

Sikat bagian luar dan dalam gigi, serta permukaan kunyah gigi. Ingat juga untuk menyikat lidah untuk mengusir bakteri dan membuat napas lebih segar. Baca selengkapnya 6 Langkah Cara Menyikat Gigi Yang Baik Dan Benar Serta Apa Saja Kesalahannya

  • Jangan berkumur terlalu sering setelah sikat gigi.

Pastikan Anda mempraktikkan cara memakai pasta gigi yang benar dan cukup berkumur satu kali setelah sikat gigi.

Kegunaan pasta gigi untuk gigi akan berkurang efektifitasnya jika Anda berkumur terlalu banyak karena kandungan fluoride yang seharusnya dapat mencegah gigi rusak, malah terbuang bersama air.

  • Mengganti sikat gigi secara berkala.

Cara memakai pasta gigi yang benar harus dipraktikkan dengan menggunakan sikat gigi yang berkualitas. Gantilah sikat gigi setidaknya tiga bulan sekali.

Sikat gigi yang tidak diganti dapat menjadi tempat bakteri berkembang biak dan dapat berujung kepada infeksi gigi. Selain itu, kualitas bulu sikat juga lama kelamaan akan menurun sehingga berpengaruh kepada kemampuannya untuk membersihkan gigi. Baca Dilema Kampanye Ganti Sikat Gigi Tiap 4 Bulan Dan Masa Terurai Hingga 400 Tahun

  • Menyikat gigi 30 menit setelah makan.

Menyikat gigi segera setelah makan tidak disarankan, terutama setelah mengonsumsi makanan dengan kadar asam yang tinggi.

Kondisi asam akan melemahkan email gigi, sehingga menyikat gigi dapat memperburuk kondisi ini. Idealnya, tunggulah 30 menit setelah makan sebelum menyikat gigi agar Anda bisa secara maksimal menikmati kegunaan pasta gigi untuk gigi.

Sumber :

1. https://www.alodokter.com/

2. https://www.halodoc.com/

3. https://www.alodokter.com/

4. https://www.tanyapepsodent.com/

5. https://hellosehat.com/

6. https://www.kin.es/

7. https://www.honestdocs.id/

Iklan dipersembahkan oleh Google
(Visited 107 times, 1 visits today)

Comment
Share:

Ad