9 Syarat Gigi Untuk Masuk Sekolah Kedinasan Atau POLRI - Dental ID
Dental ID
Home Perawatan Gigi 9 Syarat Gigi Untuk Masuk Sekolah Kedinasan Atau POLRI

9 Syarat Gigi Untuk Masuk Sekolah Kedinasan Atau POLRI

Sumber foto : http://kabar.news

Setelah menamatkan sekolah menengah atas, para siswa memiliki tiga pilihan :

1. Melanjutkan pendidikan kuliah

2. Sekolah kedinasan atau ikatan dinas

3. Langsung bekerja.

Nah, bila opsi yang dipilih adalah sekolah kedinasan, maka banyak yang harus dipersiapkan para siswa dan tentu saja muncul pertanyaan sepeti di bawah ini

Sekolah kedinasan apakah gigi harus rapi?

Apakah impaksi gigi bisa masuk kedinasan?

Apakah sekolah kedinasan seperti IPDN, STAN atau STIS ada tes gigi?

Yuk disimak artikel dari Dental ID ini.

Pengertian sekolah kedinasan

Sekolah kedinasan adalah lembaga pendidikan yang melatih calon pegawai negeri sipil (PNS) atau calon anggota dinas tertentu. Sekolah kedinasan memiliki tujuan untuk menghasilkan individu yang kompeten dan terampil dalam bidang-bidang yang diperlukan dalam administrasi pemerintahan atau instansi lainnya.

Proses penerimaan siswa sekolah kedinasan melibatkan seleksi ketat seperti tes tertulis, fisik, psikologi, dan wawancara. Dan salah satu tes kesehatan yang bisa saja menjadi sandungan adalah terkait tes kesehatan gigi.

Syarat gigi masuk sekolah kedinasan

Ada banyak hal yang perlu disiapkan dan salah satunya adalah mempersiapkan kesehatan gigi dan mulut sebaik mungkin. Hal-hal umum dalam kesehatan gigi dan mulut yang harus diketahui antara lain ;

1. kebersihan rongga mulut,

2. ada-tidaknya karang gigi, dan

3. ada-tidaknya gigi yang berlubang atau yang harus ditambal.

Secara umum, gigi harus bersih, berfungsi baik, rapi, dan berpenampilan menarik. Gigi dan mulut yang bersih adalah syarat penting karena berhubungan langsung dengan sikap menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Karang gigi merupakan masalah yang sangat mengganggu, bahkan bila tidak mau tes ikatan dinas. Adanya karang gigi membuat mulut menjadi bau (halitosis), radang gusi (gingivitis), dan radang atau kerusakan jaringan pendukung gigi (periodontitis).

Radang gusi membuat gusi menjadi bengkak, berwarna kemerahan, tidak nyaman, dan mudah berdarah. Radang atau kerusakan jaringan pendukung gigi akan membuat gigi lama-kelamaan akan goyang dan tanggal atau lepas sendiri.

Gigi yang berlubang akan sangat mengganggu saat para siswa sekolah dinas menempuh pendidikan. Gigi berlubang akan menyebabkan ngilu bahkan sakit yang berkepanjangan. Tanpa intervensi atau pengobatan dari dokter gigi, kondisi di atas akan bertambah parah. Baca artikel tentang gigi berlubang di artikel berikut Takut Gigi Berlubang? Cegah Dengan Produk Berikut

Gigi yang berlubang tanpa dilakukan pengobatan akan terus sakit hingga menjadi abses dan menyebabkan matinya saraf gigi. Selain kebersihan gigi, karang gigi, dan kehilangan gigi, tak kalah pentingnya adalah kondisi spesifik seperti ;

1. Gigi dalam kondisi rapi dan baik, yaitu tidak goyang, tidak terlalu renggang, dan kondisi gigi individual baik.

2. Jumlah gigi cukup.

3. Oklusi (pertemuan gigi atas dan bawah baik.

4. Jaket gigi (jacket crown) dan jembatan gigi baik.

5. Tidak memakai alat ortho permanen atau cekat.

6. Tidak ada keluhan yang lain di rongga mulut.

7. Tidak boleh ada gigi terpendam (impaksi) yang berpotensi mengganggu gigi geraham di depannya.

Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan apakah gigi impaksi bisa mendaftar sekolah kedinasan ya.

8. Tidak boleh ada gigi berjejal, gigitan silang (crossbite), gigitan terbuka (open bite), rahang maju, dan kondisi berat lainnya yang mengganggu estetika.

9. Kondisi gigi tidak harus sempurna, tetapi harus dalam keadaan sehat dan rapi.

Nah, hal di atas dapat diketahui dengan berkonsultasi dengan dokter gigi keluarga untuk menentukan pemeriksaan giginya dan dapat ditentukan perawatan terbaik selanjutnya.

Baca  Edukasi Masyarakat: Penyakit Phlegmon Dasar Mulut

Salah satu hal yang disarankan adalah; kunjungan rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali. Baca selengkapnya Pentingkah Pemeriksaan Gigi Setiap 6 Bulan?

Jangan menunggu saat tes ikatan dinas baru periksa gigi.

Dengan rutin ke dokter gigi sejak usia dini (disarankan sejak usia 6 tahun, saat gigi permanen mulai tumbuh) maka kesehatan gigi dan mulut akan terjaga sehingga saat tes ikatan dinas atau ujian lainnya tidak menjadi penghalang.

Ingat ya ada beberapa perawatan gigi yang membutuhkan waktu yang lama seperti kawat gigi yang lama perawatan bisa di atas 1 tahun. Baca di bagian bawah tentang perkiraan perawatan gigi

Pemeriksaan yang Dilakukan Saat Tes Kesehatan Gigi

Tes kesehatan sekolah kedinasan merupakan langkah penting dalam proses seleksi masuk sekolah kedinasan. Tes ini memastikan bahwa calon siswa memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang memadai untuk mengikuti pendidikan dan melaksanakan tugas di lingkungan sekolah kedinasan.

syarat gigi masuk polri

Mengutip dari web https://zonakuliah.com/, contoh sekolah kedinasan yang melaksanakan test kesehatannya dengan ketat adalah:

1. AKPOL (Akademi Polisi)

2. AKMIL (Akademi Militer)

3. IPDN (Institut Pemerintah Dalam Negeri)

4. TNI (AU,AD,AL)

5. STIN (Sekolah Tinggi Intelejen Negara)

6. AIM (Akademi Imigrasi)

7. AKIP (Akademi Ilmu Pemasyarakatan)

Sementara yang tidak terlalu ketat:

1. STAN(Sekolah Tinggi AKuntansi Negara)

2. STSN(Sekolah Tinggi Sandi Negara)

3. STMKG(sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi Geofisika)

4. STTD(Sekolah Tinggi Transportasi Darat)

Berikut ini 14 pemeriksaan yang dilakukan saat tes sekolah kedinasan yang kami kutip dari web https://www.klikdokter.com/ :

1. Susunan gigi rapi

Susunan gigi harus rapi, tidak bertumpuk atau gigi berjejal (crowding), tidak ada yang goyang, dan terdiri dari gigi dewasa seluruhnya. Jika masih terdapat gigi susu padahal gigi dewasa sudah tumbuh, maka estetika dapat terganggu.

Namun, tes kesehatan gigi sekolah kedinasan biasanya masih memberi toleransi. Dengan catatan, jika lulus tes maka harus segera dilakukan pencabutan gigi susu tersebut.

2. Tidak boleh tonggos

Apakah gigi tonggos bisa masuk sekolah dinas? Sayangnya, susunan gigi tidak boleh maju atau tonggos karena akan mengurangi penilaian. Baca Apa Saja Penyebab Gigi Tonggos, dan Bisakah Gigi Tonggos Diperbaiki?

Gigi tonggos

Susunan gigi juga harus rapat dan tidak boleh renggang. Jika terdapat jarak atau celah, tidak boleh melebihi 3 mm. Jika lebih dari 3 mm, maka bisa dinyatakan gugur.

Hal itu bisa terjadi jika ukuran gigi kecil-kecil, sedangkan lengkung rahang besar atau gigi bermigrasi (berpindah) karena terdapat gigi ompong yang tidak digantikan dengan gigi palsu.

3. Gigi tidak boleh ompong

Apakah gigi ompong bisa masuk sekolah kedinasan? Jawabannya adalah tidak bisa. Jumlah gigi yang hilang tidak boleh empat gigi yang berderet. Maksimal kehilangan tidak boleh lebih dari 4 gigi, pastikan jumlah gigi kamu minimal 28.

Sebab, kondisi tersebut mengganggu estetika dan dapat menimbulkan masalah gigi lainnya di kemudian hari.

4. Tidak Boleh Pakai Kawat Gigi

Peserta sebaiknya melepas kawat gigi, karena memakai kawat gigi akan mengurangi penilaian. Sebaiknya lakukan perawatan kawat gigi dua tahun sebelum mendaftar ke sekolah kedinasan.

5. Tidak Boleh Pakai Gigi Palsu Lepasan

Peserta yang memakai gigi palsu hanya diperbolehkan menggunakan gigi palsu satu gigi saja. Itu pun harus jenis gigi tiruan cekat permanen, tidak boleh lepasan.

Gigi palsu cekat permanen biasanya terbuat dari bahan porselen, porselen logam, dan zirconia. Lalu, gigi palsu hanya boleh terdapat pada gigi taring atau satu gigi depan.

Baca  Yang Perlu Diketahui Tentang Biaya Pelayanan Dokter Gigi

6. Pemeriksaan warna gigi

Dokter gigi juga akan memeriksa kerusakan gigi, seperti perubahan warna gigi (diskolorasi gigi). Perubahan warna gigi bisa disebabkan faktor internal yaitu adanya gangguan sehingga pembentukan gigi tidak sempurna, dan akibat antibiotik jangka panjang.

Faktor eksternal bisa karena trauma seperti terjatuh atau terpukul, yang menyebabkan warna gigi berubah kehitaman. Jika terdapat kelainan ini, maka penilaian berkurang.

Warna gigi yang normal dan sehat adalah putih kekuningan. Jika pada gigi terdapat bercak putih, maka bisa jadi gigi mengalami fluorosis, yang bisa mengurangi penilaian.

7. Pemeriksaan karies dan karang Gigi

Dokter gigi juga akan memeriksa seluruh kondisi gigi dan tambalan gigi bila ada. Karang gigi juga akan diperiksa. Bila ada karang gigi, gigi berlubang, dan gigi yang memiliki karies, maka penilaian dapat berkurang.

8. Pemeriksaan akar gigi

Gigi juga tidak boleh ada sisa akar gigi (gangren radiks) atau sisa gigi yang busuk (gangren pulpa).

Jika terdapat satu sisa akar gigi, maka masih bisa ditoleransi. Dengan catatan, jika lulus seleksi maka harus segera melakukan pencabutan akar gigi tersebut.

Baca Yuk Cari Tau Tentang Perawatan Saluran Akar

9. Pemeriksaan Gusi 

Untuk mendapatkan penilaian yang baik, kondisi gusi harus sehat dengan ciri berwarna merah muda, tidak mudah berdarah, tidak sakit, dan melekat erat pada gigi (tidak flabby).

Kondisi gusi mengalami pembesaran atau hiperplasia gingiva akan mengurangi penilaian. Tanda-tandanya adalah gusi tampak kemerahan, membesar, dan mudah berdarah.

10. Pemeriksaan Hubungan Antargigi

Pemeriksaan hubungan antargigi bertujuan untuk memeriksa adanya kelainan gigitan. Misalnya, jika terdapat kasus gigitan terbuka atau open bite lebih dari 2 mm, maka peserta akan gugur.

Untuk kasus open bite vertikal, ukuran overjet-nya tidak boleh lebih dari 4 mm. Kasus gigitan terbalik atau cross bite juga tidak diperbolehkan. Untuk mengatasi kasus ini, kawat gigi bisa digunakan.

11. Pemeriksaan Hubungan Rahang 

Jika memiliki rahang bawah lebih maju atau cameh, maka penilaian akan berkurang. Karena, kemungkinan kondisi ini akan memerlukan perawatan kawat gigi bahkan operasi pemotongan rahang.

12. Rontgen Gigi

Dokter gigi dapat menyarankan pemeriksaan rontgen gigi panoramic untuk melihat kondisi seluruh gigi, menghitung jumlah gigi, dan melihat kondisi geraham bungsu untuk mengetahui kondisi tulang penyangga gigi.

Baca Mengenal Rontgen Gigi Panoramic, Biaya Dan Bedanya Dengan Cephalometri

13. Pemeriksaan Kanker Mulut

Dokter akan mencari tanda-tanda adanya keganasan, misalnya tumor, lesi prakanker, benjolan, dan jamur pada mulut. Area di bawah rahang, leher, bagian dalam bibir atau bagian dalam pipi, sisi lidah, dan langit-langit mulut akan dicek.

Jika terdapat sariawan kecil-kecil dalam jumlah banyak, maka hal ini bisa mengarah pada tanda keganasan sehingga mengurangi penilaian. Namun, jika ada satu sariawan dan terlihat seperti sariawan biasa, maka penilaian tidak akan berkurang.

14. Wawancara Medis

Selama pemeriksaan, dokter gigi dapat menanyakan riwayat kesehatan lainnya. Misalnya, jika kamu menderita diabetes, maka akan berdampak dan terjadi penyakit gusi.

Dokter juga akan menanyakan obat-obatan apa yang dikonsumsi. Pasalnya, beberapa obat dapat memengaruhi kesehatan mulut dan gigi, misalnya membuat gusi membesar dan lainnya.

Kriteria Gigi yang Menjadi Poin Minus

Terdapat beberapa kondisi gigi yang memberikan point minus pada keseluruhan point kelulusan tes. Syarat gigi masuk polisi seharusnya tidak terdapat gigi geligi yang berjejal atau tumpang tindih, gigi depan tidak tonggos atau terlalu maju, atau satu atau banyak gigi sudah dicabut atau hilang karena bolong.

Baca  Pencabutan Gigi Bungsu Dengan Operasi Odontektomi Oleh Dokter Gigi

Oleh karena itu, solusi untuk gigi yang tidak rata, maka calon pendaftar sebaiknya disarankan menggunakan kawat gigi terlebih dahulu jauh sebelum pendaftaran.Tetapi pastikan bahwa ketika Anda mendaftar, kawat gigi telah dilepas.

Selain itu, gigi yang berlubang pun dapat mengurangi nilai bagi calon pendaftar khususnya untuk menjadi anggota militer seperti polisi. Menurut berbagai jurnal internasional, gigi berlubang dapat berkontribusi besar pada sakit kepala yang dapat mengganggu aktivitas pekerjaan. Maka dari itu, segera lakukan diagnosa, perawatan serta penambalan apabila gigi Anda sudah terlanjur berlubang.

Perkiraan lama waktu perawatan

Untuk mencapai kondisi yang ideal ini, para pelamar kerja harus merawat giginya ke dokter gigi dalam waktu yang cukup lama. Apalagi jika masalah giginya cukup banyak. Berikut ini adalah perkiraan lama waktu perawatan untuk masing-masing tindakan kedokteran gigi.

1. Penambalan gigi

Penambalan gigi dilakukan pada gigi yang berlubang tetapi belum mengenai saraf gigi. Tindakan ini membutuhkan waktu satu kali kunjungan (15-30 menit) untuk diselesaikan.

2. Perawatan saluran akar (PSA)

PSA diberikan pada gigi yang berlubang besar hingga mencapai pulpa dan mengiritasi saraf gigi. Tindakan ini membutuhkan waktu 2-5 kali kunjungan (2-40 menit) dengan jarak antar kunjungan 3-7 hari, tergantung keparahan infeksi pada gigi. Setelahnya gigi pasien akan ditambal atau diberikan mahkota.

3. Pencabutan gigi

Gigi yang hanya tinggal akarnya atau sudah tidak mungkin lagi dirawat harus dicabut. Tindakan ini membutuhkan waktu satu kali kunjungan (30-60 menit) untuk diselesaikan. Jika terdapat lebih dari satu gigi yang harus dicabut, pencabutan biasanya dilakukan pada satu sisi rahang terlebih dahulu. Jaringan gusi akan menutup dalam waktu 2 minggu hingga satu bulan setelah pencabutan.

4. Pembuatan gigi palsu

Kehilangan gigi akibat lepas sendiri atau setelah pencabutan harus diganti dengan gigi palsu. Pembuatannya dilakukan setelah gusi menutup pasca pencabutan gigi. Tindakan ini membutuhkan waktu 3-4 kali kunjungan (30-60 menit) untuk diselesaikan. Lama perawatan juga bergantung pada pembuatan alat dari lab.

5. Scaling

Jika terdapat karang gigi, dokter gigi akan melakukan prosedur scaling pada pasien. Tindakan ini membutuhkan waktu satu kali kunjungan (30-60 menit) untuk diselesaikan. Pasien mungkin perlu menunggu waktu satu bulan untuk penyembuhan gusi.

6. Bleaching gigi

Gigi yang terwarnai oleh makanan, minuman, atau obat-obatan dapat dibuat lebih cerah dengan perawatan bleaching. Tindakan ini membutuhkan waktu satu kali kunjungan (45-60 menit) untuk diselesaikan.

7. Perawatan ortodonti

Untuk kasus gigi yang berjejal atau susunannya tidak beraturan dapat diperbaiki dengan penggunaan behel. Tindakan ini membutuhkan waktu beberapa kali kunjungan dalam jangka waktu 24-36 bulan untuk diselesaikan.

Data diatas dapat digunakan untuk merencanakan perawatan gigi dan mulut yang diperlukan sebelum melamar kerja. Jika Anda masih ragu mengenai perawatan apa saja yang Anda perlukan, segera konsultasi ke dokter gigi terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Sumber :

1. https://www.facebook.com/

2. https://www.klikdokter.com/

3. https://zonakuliah.com/

Iklan dipersembahkan oleh Google
(Visited 7,071 times, 32 visits today)

Comment
Share:

Ad