Infeksi Gigi Bisa Picu Sakit Jantung dan Meningitis - Dental ID
Dental ID
Home Berita Infeksi Gigi Bisa Picu Sakit Jantung dan Meningitis

Infeksi Gigi Bisa Picu Sakit Jantung dan Meningitis

image from http://kabarimbo.com/

Masalah pada daerah gigi dan mulut seringkali dianggap sepele. Banyak masyarakat hanya menganggap luka atau infeksi yang terjadi pada gigi sebagai masalah biasa, yang akan sembuh dengan sendirinya. Tapi siapa sangka, berawal dari infeksi di daerah mulut dapat menyebabkan penyakit lainnya seperti jantung, bahkan hingga meningitis.

BACA : Tanya Jawab : Sakit Gigi Ternyata Bisa Memicu Serangan Jantung

“Masalah yang ada di gigi dan mulut jangan dianggap kecil. Di mulut dan gigi memang ada kuman, namun tidak bersifat patogen. Mereka baru akan menyebabkan penyakit bila memenuhi syarat terjadinya infeksi,” kata Mangatas Manalu, dokter ahli penyakit dalam Rumah Sakit Mayapada saat jumpa media dalam perayaan ‘World Oral Health Day’ di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (18/3).

“Banyak juga masyarakat yang memiliki masalah di mulut dan gigi lalu datang ke pihak yang tidak kompeten. Lalu menjadi infeksi berat karena tidak sesuai standar kemudian infeksi tersebut menyebar ke organ lain hingga harus dibawa ke Gawat Darurat.”

BACA : Dokter Gigi Sering Tangani Efek Samping Kerja Tukang Gigi

Itu bukan lelucon. Mangatas mengisahkan pernah menemukan seorang pasien yang terkena infective endocarditis atau radang pada lapisan dalam jantung. Dan ketika meneliti lebih lanjut penyebab penyakit tersebut, ia menemukan keberadaan bakteri yang biasa ada di mulut manusia, Streptococcus viridans, pada jaringan yang meradang.

Penelusuran lebih lanjut, keberadaan bakteri tersebut bersumber dari infeksi yang terjadi di sekitar gigi pasien sebelum terjadi radang pada jantung. Infeksi tersebut sudah menyebar hingga bakteri kemudian berpindah melalui aliran darah dan menyerang jaringan yang ada di jantung.

Mangatas menuturkan, infeksi dan perpindahan bakteri tersebut memang jarang terjadi. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya perpindahan bakteri, terutama bila ‘syarat’ infeksi terpenuhi, yakni jumlah bakteri yang cukup untuk menginfeksi, adanya migrasi mikroba dari satu organ ke organ lainnya, terjadinya kelemahan pada organ, perubahan lingkungan yang mendukung terjadinya infeksi, hingga bakteri yang mutan seperti bertambahnya resistensi bakteri akibat penggunaan antibiotik sembarangan.

Baca  Ketua DPR Meminta BPJS Untuk Perhatikan Dana Kapitasi Dokter Gigi

Jumlah Dokter Gigi di Indonesia Masih Minim

Peluang terjadinya infeksi semakin besar pada penanganan masalah gigi dan mulut bila tidak dilakukan oleh pihak yang berkompeten, dalam hal ini adalah tenaga medis kedokteran gigi. Dan ternyata di Indonesia, penanganan masalah gigi oleh tenaga ahlinya masih tergolong rendah.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan yang dirilis pada 2014, jumlah penduduk Indonesia yang mengalami masalah pada gigi dan mulut meningkat dari 23 persen pada 2007 menjadi 26 persen pada 2013. Kelompok usia yang paling rentan dengan penyakit gigi dan mulut adalah usia lima hingga sembilan tahun, dan 45 hingga 54 tahun.

Namun, kenaikan jumlah penduduk dengan masalah gigi ternyata masih memiliki kemampuan yang rendah dalam menjangkau tenaga medis berkualitas.

Hal ini dapat dilihat dari capaian effective medical demand (EMD) yang hanya 8,1 persen pada 2013. EMD merupakan persentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut lalu mendapat pelayanan medis dalam 12 bulan terakhir.

“Berbagai penyakit bisa muncul akibat dari meluasnya infeksi pada gigi dan mulut, seperti infective endocarditis, radang selaput otak atau meningitis. Kedua penyakit ini pernah ditemukan. Kemudian infeksi dapat pindah ke paru menyebabkan pneumonia. Atau yang lainnya seperti ke kandung kemih, ginjal, jantung. Infeksi gigi tidak dapat dianggap remeh,” kata Mangatas.

BACA : Akibat Infeksi Gigi, Jantung Pria Ini Digerogoti Bakteri

Perkataan Mangatas didukung dengan temuan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan dipublikasikan dalam Sari Pediatri pada 2013 lalu. Penelitian tersebut menyebutkan anak dengan riwayat infeksi gigi memiliki risiko 2,7 kali lebih tinggi mengalami Henoch Scholenim Purpura atau HSP dibanding anak yang tidak infeksi gigi. HSP adalah penyakit peradangan pembuluh darah yang umum diderita oleh anak di bawah 10 tahun, dengan potensi kerusakan ginjal.

Baca  Menkes : Dokter Sudah Malas Ke Wilayah HIV Dan Tidak Mau Ke Pelosok Lagi

Pergeseran Penyakit Akibat Infeksi

Farichah Hanum, Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia atau PDGI mengatakan bahwa telah terjadi pergeseran tren penyakit akibat infeksi yang ada di dunia. Pada abad 1900, penyakit infeksi yang terjadi cenderung menular seperti kolera. Namun memasuki milenium baru, penyakit infeksi yang terjadi lebih didominasi Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung, serta diabetes, yang menyebabkan kematian hingga 58 persen.

“Masalahnya, faktor risiko PTM itu ada yang sama dengan penyebab penyakit di rongga mulut. Sehingga bila penanganan infeksi di rongga mulut baik, maka risiko PTM secara bersamaan akan berkurang,” kata Farichah.

“Mulut adalah pintu masuk ribuan kuman walaupun tidak menyebabkan penyakit. Tapi rongga mulut ini adalah cermin juga dari tubuh, penyakit yang ada di tubuh dapat dilihat dari mulut,” katanya.

Menurut Mangatas beberapa pencegahan terjadinya infeksi yang mengerikan dapat dilakukan, seperti mengurangi konsumsi gula yang tinggi karena dapat membuat kondisi mulut menjadi asam dan memudahkan terjadinya infeksi.

Kemudian meggosok gigi secara teratur sesudah sarapan dan sebelum tidur dengan menggunakan pasta gigi. Lalu membersihkan gigi dengan cara yang aman, seperti dengan dental floss.

BACA : Tanya Jawab : Sudah Rajin Sikat Gigi, Mengapa Gigi Tetap Berlubang?

Terakhir, Farichah mengingatkan semua pihak untuk rutin mengecek kondisi gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dalam rangka pencegahan dan deteksi dini kerusakan gigi dan mulut. Hal tersebut bermanfaat guna mencegah penyebaran infeksi menjadi penyakit yang lebih berbahaya.

BACA : Wajib Diperhatikan : Ini Akibatnya Jika Malas Cek ke Dokter Gigi Minimal 6 Bulan Sekali

Sumber :

https://www.cnnindonesia.com

Iklan dipersembahkan oleh Google
(Visited 256 times, 1 visits today)

Comment
Share:

2Comment

  1. Artikelnya sangat bermanfaat tentang infeksi jantung. Kesehatan tubuh anda terutama jantung penting untuk dirawat. Jika jantung ada komplikasi, jangan ragu konsultasikan masalah jantung dengan Dokter Faris yaitu satu dari berbagai dokter jantung terbaik serta berpengalaman dalam jantung dan kardiovaskular.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ad